Indonesiainside.id, Bangkok– Seorang ibu tunggal di Thailand yang terinfeksi Covid-19, berhasil memerintahkan kedua putrinya, yang berusia tujuh dan sembilan tahun, untuk pergi ke panti asuhan, sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin. Pemeriksaan awal menggunakan rapid test Covid-19 ditemukan ibu berusia 43 tahun seorang tukang pijat positif Covid-19, kedua anaknya juga terinfeksi.
Media lokal melaporkan wanita itu menderita gejala termasuk nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk selama sekitar tiga hari dan meninggal di rumah saat menunggu bantuan. Sehari sebelumnya, seorang tetangga membawanya ke rumah sakit dan kembali pada hari yang sama. Wanita itu tidak dirawat di bangsal, mungkin karena terlalu banyak kasus Covid-19 di rumah sakit.
Rekaman video yang memperlihatkan dua putrinya berduka menyaksikan jenazah ibu mereka digotong di atas tandu oleh para sukarelawan, di distrik Bang Phli, Samut Prakan, Thailand, terekam di media sosial dengan lebih dari 800.000 tayangan sejauh ini. Kedua bersaudara itu dirawat di rumah sakit.
Kisah ibu tunggal di Samut Prakhan dan mayat empat gelandangan yang ditemukan di pinggir jalan di Bangkok pekan lalu menunjukkan bagaimana infeksi Covid-19 semakin mencengkeram negara itu. Jumat lalu Perdana Menteri Prayuth Chan o-cha menyatakan keprihatinannya dengan laporan mereka yang meninggal di pinggir jalan dan di rumah sambil menunggu bantuan medis.
Dalam 24 jam, Thailand mencatat 14.150 kasus baru Covid-19 dan 118 kematian, sehingga jumlah total infeksi menjadi 526.828 dan 4.264 kematian sejauh ini. Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) menyatakan total 171.921 pasien masih dirawat di rumah sakit dengan 4.284 dalam kondisi kritis dan 954 membutuhkan bantuan respirator. Menurut CCSA, kematian tersebut melibatkan 64 pria dan 54 wanita berusia antara 25 dan 96 tahun termasuk 115 penduduk setempat dan satu warga negara Myanmar, Kamboja, dan India. (NE)