Indonesiainside.id, Siak – Nek Nuteh (83) yang tinggal di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, mendapat kunjungan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Siak, Rasidah Abdulgani.
Rasidah datang membawa bantuan sejumlah bahan pokok serta sejumlah uang.
Nek Nuteh tinggal di daerah itu seorang diri selama belasan tahun. Dia sebatang kara sejak suami dan anaknya meninggal dunia.
“Suami saya sudah lama meninggal. Anak juga sudah lama meninggal,” ucap Nek Nuteh kepada Rasidah, Jumat.
Pendengaran Nek Nuteh juga kurang baik sehingga Rasidah sering mengulang-ulang pertanyaan.
Nek Ruteh mengatakan sebenarnya dirinya masih memiliki sanak keluarga di Dayun, namun keluarganya tersebut jarang menemuinya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan uang pensiunan suaminya. Dulu pernah bekerja di Bea Cukai Siak dan mendapatkan pensiun sekitar Rp600 ribu per bulan.
Ia pun harus berjalan kaki dan terkadang diantar tetangga, kemudian naik sampan menyeberangi Sungai Siak untuk mengambil uang pensiunan di kantor pos yang berlokasi di Kecamatan Siak.
Dari mulai membersihkan rumah hingga pekerjaan rumah lainnya pun dikerjakannya seorang diri.
Mendengar penuturan dari seorang wanita tua itu, Rasidah dan ibu-ibu yang hadir tak kuasa menahan butir-butir air mata.
Itulah sebabnya kenapa Rasidah repot-repot untuk datang langsung mengunjungi rumah rumah warga yang perlu dibantu. Sebab kata dia, dengan berbagi ada kebahagiaan tersendiri di saat bisa membantu atau peduli kepada orang lain.
“Berbagi merupakan salah satu bentuk kepedulian kita terhadap sesama, dengan berbagi kita juga dapat merasa lebih bersyukur atas nikmat dan rezeki yang telah kita dapatkan. selain itu kita juga dapat merasakan kebahagiaan tersendiri di saat kita dapat membantu orang lain,” kata Rasidah.
Sebelumnya, ibu-ibu Dekranasda ini telah memberikan bantuan serupa di lokasi yang berbeda.
Program Dekranasda Jumat Berbagi ini menjadi aktifitas rutin yang ditaja oleh pengurus Dekranasda Kabupaten Siak.(Ant/Nto)
