Indonesiainside.id, Jakarta – Global Sevilla School menjadi salah satu sekolah yang diberi izin pemerintah untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahap 1 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. PTM yang mulai dilakukan pada Senin, 30 Agustus 2021 ini sudah dinanti-nantikan oleh siswa dan orang tua setelah nyaris dua tahun melaksanakan pembelajaran dari rumah.
“Dari awal sekolah kami sudah menerapkan blended learning, yakni kegiatan belajar mengajar secara daring ataupun secara tatap muka. Kedua metode tersebut mendapatkan kualitas yang sama tanpa membedakan satu metode dengan metode lainnya,” kata Superintendent Global Sevilla School Michael Thia, Kamis(2/9).
Menurutnya, antusiasme peserta didik dan orang tua siswa terhadap PTM tahap 1 atau campuran antara luring dan daring ini sangat baik, dikarenakan mempermudah anak berinteraksi dengan guru. Interaksi sosial di sekolah dipandang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mental para siswa di sekolah.
Hal itu karena, selama pandemi ini membuat halangan di bidang edukasi, di mana para murid tidak dapat belajar secara langsung bertemu teman-temannya dan juga berinteraksi tanya jawab dengan guru-gurunya. Semua harus berubah metode belajar menjadi metode belajar secara daring.
“Metode daring ini kadang ada kendala seperti jaringan internet terkadang tidak lancar yang mengakibatkan proses kegiatan belajar mengajar menjadi terhalang. Karenanya kegiatan PTM ini mendapat sambutan yang baik,” lanjutnya.
Pihak sekolah juga memastikan telah mematuhi syarat – syarat peraturan perundangan nomor 883 Tahun 2021 untuk menjalani Pembelajaran Tatap Muka Tahap 1 dari keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, seperti, jumlah murid yang menjalani PTM hanya boleh 50% dari total kapasitas. Kemudian juga fasilitas – fasilitas serta infrastruktur yang dibutuhkan dari sekolah disiapkan secara lengkap untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti wastafel di setiap kelas, penyediaan hand sanitizer di setiap sudut lokasi lantai dan sebagainya.
Kemudian protokol kesehatan lainnya seperti menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan sesama, melakukan pengecekkan suhu tubuh, memastikan memakai masker dengan benar, dan menghindari adanya kerumunan murid selama datang dan setelah selesai aktivitas di sekolah.
“Meskipun telah menjalani peraturan protokol Kesehatan, kami sadar atas kemungkinan terjadinya penyebaran COVID-19 di lingkungan Sekolah. Kita harus beradaptasi untuk hidup bersama dengan kondisi new normal saat ini. Kita membutuhkan kerjasama dan dukungan dari seluruh anggota komunitas sekolah,” kata Michael.
Ditambahkannya, sekolah juga telah memastikan para guru sudah lulus dalam menjalani pelatihan (Komitmen Bersama Sekolah) Pembelajaran Tatap Muka. Mereka juga sudah menerima vaksinasi. Bahkan Global Sevilla menjadi sentra vaksinasi untuk para pelajar.
“Anak-anak sudah di vaksin semuanya. Kita sudah dua kali menjadi tempat sentra vaksin untuk anak-anak murid di atas usia 12 tahun, yang terpenting adanya izin dari orang tua,” ujar Michael.
Global Sevilla School juga memberikan kebebasan bagi orang tua untuk menentukan atau mengijinkan apakah anaknya diperbolehkan untuk menjalani Pembelajaran Tatap Muka atau tetap mau melakukan pembelajaran secara daring. Sekolah juga membuat jadwal kelas sesuai arahan yang tercantum pada kebijakan Pembelajaran Tatap Muka. Semua pribadi diwajibkan mengisi form monitoring kesehatan untuk mengetahui tracing Kesehatan.
“Tatap muka ataupun daring kualitasnya sama,” tegasnya. (Nto)