Indonesiainside.id, Washington—Seorang wanita lahir ketika pandemi flu Spanyol melanda dunia. Lebih dari satu abad kemudian dia meninggal dalam keadaan yang sama, pandemic Covid-19.
Primetta Giacopini selamat dari pandemi flu tahun 1918 dan Perang Dunia II, dia juga seorang wanita yang bersemangat dan tidak mudah menyerah. Namun dia meninggal karena Covid-19 pada usia 105 tahun.
“Saya pikir ibu saya akan hidup lebih lama jika dia tidak terinfeksi Covid,” kata putrinya, Dorene, 61 dikutip AFP.
Ketika Primetta baru berusia dua tahun, ibunya sendiri, Pasquina Fei, meninggal karena pandemi flu pada usia 25 tahun. Pandemi flu menewaskan sekitar 675.000 orang Amerika, dengan pandemi Covid-19 melampaui jumlah itu.
“Kami selalu berbicara tentang … nenek dan ibu saya, satu-satunya hal yang mengorbankan mereka adalah pandemi yang melanda seluruh dunia,” kata Dorene dikuti Metro UK.
Primetta masih berusia 2 tahun saat ibunya meninggal. Ayahnya, seorang buruh, mengirim Primetta dan adik perempuannya, Alice Alice kembali ke Italia, tanah leluhur mereka.
Mereka diserahkan kepada keluarga angkat Italia yang kemudian pindah ke Italia pada tahun 1929. “Cara ibu membicarakannya, dia tidak ingin membesarkan anak-anak itu sendirian, dan laki-laki tidak melakukannya pada waktu itu,” kenang Dorene. “Itu konyol bagiku.”
Primetta menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja sebagai penjahit. Dia akhirnya jatuh cinta dengan seorang pilot pesawat tempur Italia bernama Vittorio Andriani.
“Saya tidak terlalu sering melihatnya karena dia selalu pergi,” kata Primetta kepada Golden Gate Wing, sebuah klub penerbangan militer di Oakland, California, pada 2008.
Italia memasuki Perang Dunia II pada Juni 1940. Polisi setempat memperingatkan Primetta untuk pergi karena Mussolini ingin warga Amerika keluar dari negara itu.
Primata menolak. Beberapa minggu kemudian, polisi negara bagian menyuruhnya keluar, memperingatkannya bahwa dia bisa berakhir di kamp konsentrasi.
Pada bulan Juni 1941, Andriani dinyatakan hilang. Primetta kemudian mengetahui bahwa dia telah jatuh dan meninggal di dekat Malta.
Saat itu Primetta bergabung dengan sekelompok orang asing yang keluar dari Italia dengan kereta api ke Portugal. “Di Spanyol, orang masih bisa melihat, setelah 2-3 tahun, jejak kekejaman di masa lalu,” tulis Primetta dalam sebuah surat kepada seorang teman di tengah pelariannya.
Dari Lisbon Primetta kemudian naik kapal uap menuju Amerika Serikat. Dia kembali ke Torrington, membeli sedan Chevrolet seharga $500 dan mendapatkan pekerjaan di pabrik General Motors di Bristol.
Di sini dia bertemu suaminya, Umbert “Bert” Giacopini, di tempat kerja. Mereka menikah sampai suaminya meninggal pada tahun 2002.
Primetta melahirkan Dorene pada tahun 1960 dan menerima berita buruk, bayinya lahir dengan spina bifida. Sebuah cacat lahir di mana sumsum tulang belakang tidak berkembang sepenuhnya.
Selama 50 tahun pertama hidupnya, Dorene membutuhkan kruk untuk berjalan. Khawatir bahwa Dorene akan tergelincir selama musim dingin Connecticut, keluarga itu pindah ke San Jose pada tahun 1975.
Meski demikian Primatta teru “memaksa” Dorene untuk berjuang dan mandiri. Dia pernah meyakinkan pejabat sekolah untuk memindahkan Dorene ke kelas akselerasi dari lantai tiga sekolah ke lantai satu.
Ini dilakukan agar Dorene bisa berpartisipasi dengan murid lain. Tahun ini, saat berkunjung pada 9 September, Dorene melihat ibunya batuk. Dorene menduga ibunya telah tertular Covid-19.
Primetta dia dirawat di ruang gawat darurat pada 11 September. Dia meninggal lima hari kemudian sekitar pukul 10 malam.
“Saya pikir umur ibu saya akan ada sedikit lebih lama” jika dia tidak tertular Covid,” kata kata Dorene Giacopini. “Dia adalah seorang pejuang. Dia memiliki kehidupan yang keras dan ….. pada dasarnya, semua orang Amerika yang tidak mengalami Perang Dunia II, pada dasarnya adalah anak manja.”
“Saya tidak percaya saya harus mengatakan bahwa ibu saya yang berusia 105 tahun meninggal karena kematian yang tidak perlu,” kata Dorene. “Karena ini seharusnya tidak terus terjadi,” tambah wanita yang berusia 61 tahun itu. (NE)