Indonesiainside.id, Bogor – Prestasi membanggakan diraih oleh siswa SMA Cahaya Rancamaya Bogor, Muhammad Mikail Rais. Dia menjadi rebutan 3 (tiga) universitas terbaik kelas dunia.
Ketiga kampus tersebut menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings.Tiga universitas tersebut adalah Nanyang Technological University (peringkat 12 dunia) Singapore, University of Toronto (peringkat 26 dunia) Kanada, dan University of Western Australia (peringkat 93 dunia).
Saat ini, siswa yang akrab dipanggil dengan nama Kai masih menunggu pengumuman kelulusan dari 3 universitas top dunia dengan peluang diterima yang juga cukup tinggi. Kampus-kampus tersebut adalah National University of Singapore (peringkat 11 dunia), University of Pennsylvania (peringkat 13 dunia), University of Illinois at Urbana-Champaign (peringkat 82 dunia).
“Pilihannya mengerucut ke universitas top di Singapura yakni NTU (Nanyang TEchnological University) dengan jurusan Electrical and Electronic Engineering,” kata Fandi Suryo Humas SMA Cahaya Rancamaya IBS Bogor, Senin (16/5).
Dikatakannya, kunci utama keberhasilan Kai berhasil lolos di berbagai kampus terbaik dunia adalah upaya yang gigih serta selalu merasa butuh untuk mencapai impian. Beberapa persiapan khusus dijalani oleh dirinya selama duduk di bangku SMA.
“Dia juga mengikuti les persiapan kuliah di luar negeri secara online untuk belajar menyelesaikan soal-soal Fisika dan Matematika yang akan diujikan,” kata Fandi Suryo.
Lembaga persiapan yang Kai ikuti juga menyediakan sesi seminar dan motivasi yang menambah wawasan serta semangat agar tidak mudah menyerah dalam berkompetisi.
Selain itu, dirinya juga mengikuti kursus bahasa asing demi meraih skor tinggi IELTS serta berlatih menulis essay dan menghadapi interview dengan baik.
“Di luar jam sekolah dan kursus, Kai juga belajar secara mandiri yang biasa dilakukan di sore hari,” tambah Fandi Suryo.
Muhammad Mikail Rais menuturkan, saat duduk di bangku SMP, dirinya sudah akrab mengikuti berbagai macam kompetisi sains. Salah satu pencapaian yang bergengsi adalah saat meraih medali perak bidang IPA dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN). Prestasi ini juga berlanjut saat SMA, dimana Kai juga berhasil meraih medali perak bidang Fisika dalam KSN tingkat SMA.
“Saya juga sangat aktif dalam berorganisasi dan pernah menjadi Ketua OSIS SMA Cahaya Rancamaya,” ujar Kai.
Selain itu, Dia juga mengembangkan skill bahasa asing saat mengikuti ekskul Bahasa Arab yang bekerjasama dengan Nile Center (Mesir).
Kai juga menyebutkan dukungan sekolah di SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School yang menggunakan kurikulum nasional plus serta pembentukan karakter islami yang dipraktikkan dalam keseharian siswa di asrama. Hal ini mendukung dirinya bisa berhasil menembus universitas papan atas dunia.
Sekolah ini memiliki fasilitas asrama (boarding school) yang lengkap serta pendampingan oleh guru/wali asrama dalam menjalankan program harian. Dimulai dari bangun tidur, menjalankan ibadah wajib dan sunnah, bersekolah, ekstrakurikuler, aktivitas hiburan, siswa-siswa akan dibimbing oleh guru/wali asrama sehingga dapat melaksanakan aktivitas dengan tertib, disiplin, aman, nyaman, dan menyenangkan.
“Lingkungan belajar di SMA Cahaya Rancamaya membentuk siswa menjadi pribadi yang unggul dalam akademik serta berakhlak baik,” kata Kai.
Kai mengaku dirinya sejak dulu sangat tertarik dengan bidang elektronik. Tidak tanggung-tanggung, dia memilih jurusan Teknik Elektro pada semua universitas yang dilamarnya.
Sebagai penerima beasiswa dari pemerintah, Kai bercita-cita untuk selalu memberikan kontribusi maksimal kepada negara. Dia bercerita suatu saat nanti akan menjawab tantangan untuk menyediakan akses listrik dan internet hingga ke seluruh pelosok negeri.
Dirinya melihat saat ini masih banyak desa-desa yang belum dialiri listrik serta akses internet karena faktor geografis bentang alam di Indonesia. Dia juga menilai, masyarakat di pelosok pun perlu mendapatkan edukasi tentang manfaat listrik dan internet untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
“Saya juga bermimpi dapat menyediakan perangkat PC/laptop buatan dalam negeri dengan harga yang terjangkau sebagai upaya peningkatan dan pemerataan kualitas SDM,” kata Kai.
Orang tua dan lingkungan keluarga dikatakannya sangat mendukung dirinya agar dapat berkuliah di kampus-kampur terbaik dunia. Orang tuanya juga menanamkan rasa gigih dalam berjuang demi meraih impian.
Keluarganya juga berpesan saat di luar negeri nanti agar dirinya tetap menjaga ibadah wajib dan sunnah, menjaga pergaulan, serta belajar untuk mengelola keuangan dengan baik.
“Kami berterimakasih, mengapresiasi penghargaan dan kesempatan yang telah diberikan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti kepada Kai,” kata Direktur Pendidikan Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Ari Rosandi. (Nto)