Indonesiainside.id, Jakarta – Empat siswa SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School kembali berhasil mengukir prestasi membanggakan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2022 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).
Dalam OSN SMA/MA tersebut Perwakilan Sekolah Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School berhasil mempersembahkan 4 medali dari 5 Siswa perwakilannya yang turut memperkuat tim Olimpiade provinsi Jawa Barat.
“Kami berharap talenta-talenta muda di dunia sains dan matematika ini akan menjadi modal besar bangsa di masa datang serta mampu membawa bangsa kita tercinta ini disegani di seluruh dunia,” kata Ari Rosandi, Direktur Pendidikan Cahaya Rancamaya IBS,” Sabtu (8/10).
Para siswa yang berhasil menyumbangkan medali tersebut diantaranya adalah Rafif Dista Serano dan Muhammad Luqman Hakim berhasil meraih Medali Emas untuk bidang studi Kimia dan Matematika. Juga Muhammad Ilham Alfarisi dan Baruna Adi Sanjaya yang berhasil menyumbangkan Medali Perunggu untuk bidang studi Matematika dan Kimia.
Kemudian, M Zayyan Fairuz siswa SMP Sekolah Cahaya Rancamaya juga berhasil meraih Medali Perak pada ajang OSN tingkat Nasional jenjang SMP yang lebih dulu diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.
Dengan perolehan 2 medali emas dan 2 medali perunggu pada ajang OSN SMA serta 1 medali perak pada ajang OSN SMP tahun ini merupakan sebuah kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa.
Prestasi tersebut juga menjadi kebanggaan tersendiri untuk Sekolah Cahaya Rancamaya karena prolehan 2 medali emas tahun ini menjadi pelengkap koleksi medali OSN team OSCAR (Olympiad Squad of Cahaya Rancamaya) yang sudah berhasil diperoleh dalam kurun waktu enam tahun sejak sekolah Cahaya Rancamaya berdiri.
“Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami, apalagi pesaingnya juga banyak,” tambah Ari.
Rafif Dista Serano salah seorang soswa yang menjadi pemenang mengakui banyak yang perlu dipersiapkan menghadapi kompetisi berskala nasional tersebut. Itu juga bukanlah hal yang mudah dan tidak mereka dapatkan begitu saja.
“Saya sangat bersyukur, terharu sekaligus bahagia bisa meraih medali emas, karena awalnya saya tidak menyangka akan berhasil juara apalagi medali emas karena saat persiapan dan pelaksanaan OSN saya sempat sakit jadi kurang maksimal saat mengerjakan soal,” ujarnya.
Selain itu doa dan dukungan dari orang tua juga support teman-temannya yang maksimal. Termasuk juga pembimbing, sekolah juga sangat berperan penting dalam meraih medali di ajang OSN ini, seperti yang disampaikan oleh Muhammad Luqman Hakim.
“Saya sangat bersyukur dilahirkan pada masa dimana ilmu pengetahuan dapat diakses dengan mudah sehingga tidak ada alasan untuk malas belajar dengan alasan susah mendapatkan materi,” kata Luqman.
Berbeda halnya dengan Baruna Adi Sanjaya, meskipun hanya memproleh medali perunggu, namun hal itu membuatnya bersyukur, karena saat pelaksanaan seleksi OSN, Dia masih duduk sebagai siswa SMP dan harus berkompetisi dengan para pelajar SMA yang memiliki pengalaman dan persiapan yang lebih maksima.
Kepala Humas Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Fandi Suryo menambahkan jika pihak sekolah memberi perhatian khusus terhadap minat dan bakat yang dimiliki setiap siswa-siswanya.
“Menyiapkan generasi muda tangguh masa depan bangsa tidaklah mudah, namun menapakinya, memulainya menjadi sebuah keharusan di sekolah kami,” katanya.
Ari Rosandi menyatakan bahwa upaya meningkatkan kemampuan ini sejalan dengan ajang OSN yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Dikti.
“Para talenta muda ini adalah bibit-bibit unggul masa depan Indonesia yang bakal meraih hadiah Nobel di berbagai bidang ilmu pengetahuan,” katanya. (Nto)