Oleh: Nurcholis
Terletak di sisi jalan yang tenang di barat daya Paris, O’Naturel disebut sebagai restoran kaum nudis pertama di ibu kota Prancis
Indonesiainside.id, Jakarta — Restoran pertama dan menjadi satu-satunya restoran di Paris yang membuka peluang kepada pelanggan untuk makan sambil telanjang akan ditutup pada 16 Februari ini, hanya bertahan 15 bulan selepas pembukaannya.
Ini karena konsep sebegitu tidak cukup ‘hangat’ untuk menarik perhatian pelanggan.
“Terima kasih karena menyertai pengalaman ini dengan hadir makan malam di O’naturel,” ujar pemiliknya, Michael dan Stephanie Saada, pasangan kembar berusia 42 tahun dikutip Dailymail.
“Kami hanya mengingati masa-masa yang baik, bertemu dengan pelanggan yang menakjubkan dan pelanggan yang bahagia berbagi momen menakjubkan ini.”
Pasangan kembar ini, yang juga bekas pegawai asuransi, mulai membuka O’naturel pada November 2017, dengan melihat peluang dan potensi dalam aliran nudisme yang disebarkan di kota fesyen itu.
Terletak di sisi jalan yang tenang di barat daya Paris, O’Naturel disebut sebagai restoran kaum nudis pertama di ibu kota Prancis.
Restoran nudis O’Naturel dibuka untuk membangkitkan kembali popularitas naturalisme di Prancis.
Namun sayangnya, restoran tidak menjadi populer seperti yang diharapkan, dan pemiliknya mengumumkan restoran akan ditutup bulan depan, menurut laporan Fox News, 9 Januari 2019.
Menurut The Local, restoran itu menawarkan hiasan minimal dan masakan mewah bistro Prancis berharga 49 euro untuk tiga menu atau sekitar Rp 793 ribu untuk makan malam tiga hidangan.
Para tamu di restoran yang memiliki 40 meja ini harus melepas pakaian sebelum dibawa ke meja mereka. Di sana, mereka dapat makan dengan santapan Prancis yang lezat, termasuk bebek foie gras dan escargot, dalam keadaan bugil.
Namun, pelayan dan staf dapur tetap berpakaian untuk alasan higienis, dan remaja yang berkunjung harus ditemani oleh orang dewasa.
Pelanggan hanya dapat makan dengan memesan di muka dan diminta melepas pakaian, serta menyimpan ponsel dan kamera di tempat-tempat khusus.
Pelanggan pria diberi sandal untuk dikenakan oleh pelanggan wanita dapat memilih untuk memakai sepatu mereka sendiri.
Sementara itu, Independent melaporkan bahwa pengalaman itu terbuka untuk semua orang, baik itu ‘inisiatif’ atau percobaan.
Ada aturan perilaku yang ketat tentang perilaku meskipun mereka tidak mengenakan pakaian saat makan.
Stephane berkata: “Kita mungkin menolak seseorang atau menjelaskan kepadanya bahwa jika dia ingin ‘melangkah lebih jauh’ dia harus pergi ke tempat lain.”
Terlepas dari reputasi negara tersebut sebagai naturalis di dunia, Local melaporkan bahwa setelah pembukaannya, orang-orang di sekitar mempertanyakan konsep tersebut, mengatakan bahwa itu terletak di sebelah pusat penitipan anak.
“Saya tidak keberatan secara langsung dengan telanjang di pantai,” kata Donatella Charter, seorang penerjemah berusia 42 tahun.
“Tapi makan telanjang dengan orang lain, aku tidak mengerti.”
Restoran ini mungkin merupakan lokasi pertama di Ibu Kota Prancis untuk makan telanjang tetapi tentu saja bukan yang pertama di dunia.
London membuka restoran konsep yang sama, Bunyadi, pada tahun 2016 tetapi menurut The Guardian, terpaksa mengumpulkan dana pada tahun 2017 untuk tetap bertahan. (Cak)