Oleh: Nurcholis |
Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Jalur Gaza pada hari Minggu untuk menyerukan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas untuk mengundurkan diri setelah upayanya untuk menekan Hamas dengan pemotongan keuangan di daerah kantong miskin itu.
Indonesiainside.id, Jakarta — Kerumunan pro-Hamas berkumpul di alun-alun Al-Sarya berteriak agar pemimpin lama yang melayani “pergi” dan meminta PA untuk membayar gaji penuh karyawan sektor publik di Gaza.
Mereka juga berdemonstrasi menentang Israel lebih dari satu dekade blokade di Jalur Gaza.
Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah Hamas, yang telah bertempur melawan tiga perang sejak 2008, dari memperoleh senjata atau bahan yang bisa digunakan untuk membuatnya.
Demonstrasi itu diserukan oleh Gerakan Populer untuk Keselamatan Nasional yang berbasis di Gaza, yang terdiri dari faksi-faksi Palestina termasuk Hamas, kelompok yang memerintah Jalur Gaza, dan para penentang Abbas lainnya di daerah kantong itu.
“Ini adalah momen bersejarah di mana kami berdiri di sini melawan ketidakadilan dan tirani,” kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan.Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah Hamas, yang telah bertempur melawan tiga perang sejak 2008
“Kami di sini untuk menekankan bahwa kami bukan budak penguasa … Kami datang ke sini untuk menyerukan pemilihan umum, termasuk pemilihan presiden, parlemen dan kota.”
Sejak 2006, tidak ada pemilihan parlemen di wilayah Palestina dan tidak ada pemilihan presiden sejak tahun sebelumnya. (cak)