Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Jakata — Sebanyak 12 siswa Palestina menderita karena setelah rezim Israel melepaskan gas air mata ketika menyerbu Sekolah Dasar (SD) Al-Khalil (Hebron), di Tepi Barat, Rabu malam, ungkap para saksi mata.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa melaporkan, rezim Israel masuk Sekolah Kebangsaan Hebron di selatan sebelum melepaskan gas air mata terhadap guru dan siswa sekolah tersebut.
“Mereka yang terluka akibat menghirup gas air mata dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan,” kata sumber.
SD al Khalil adalah salah satu dari sembilan sekolah Palestina yang terletak di bawah kontrol militer Israel – yang berisiko tinggi untuk diserang.
Distrik Kota Tua di Kota Al-Khalil, kota terbesar di Tepi Barat, berada di bawah pendudukan Israel.
Sebagaimana diketahui, siswa sekolah itu harus melalui pos pemeriksaan Israel untuk pergi atau pulang dari sekolah.
Pelajar Palestina di Al-Khalil sering menjadi sasaran serangan tentara Israel dan pemukim Yahudi, tulis Anadolu.
Sementara itu, sekitar 400 pemukim ilegal Yahudi yang tinggal di wilayah ini pendapat perlindungan penuh oleh 1.500 tentara Israel.
Pada laporan tahunan 2017, Kementerian Pendidikan Palestina telah mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap pendidikan Palestina, dengan menyatakan 80,279 anak-anak Palestina dan 4,929 guru serta staf pernah ‘diserang’ oleh penjajah.
Menurut laporan itu, sembilan siswa tewas, sementara 603 siswa dan 55 guru serta staf sekolah terluka akibat terkena peluru oleh rezim Israel.
Sementara itu, 12 siswa dilaporkan menderita setelah Israel melepaskan gas air mata terhadap mereka. (cak)