Oleh: Nurcholis
Indonesiainside.id, Jakarta — Militer Israel menyerang Jalur Gaza, Kamis malam, beberapa jam setelah dua roket ditembakkan ke Tel Aviv.
Militer Israel mengatakan “menyerang sasaran di Gaza,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Media Palestina melaporkan serangan Israel di dekat pelabuhan Khan Yunis, di Gaza selatan.
Israel mengatakan, serangan dilakukan akibat dua roket ditembakkan dari Gaza ke Tel Aviv pada Kamis malam, yang diklaim tembakan pertama sejak serangan Israel tahun 2014 di Jalur Gaza.
Israel memposting sebuah video yang diklaimnya sebagai sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel sedang menembak jatuh salah satu roket yang masuk “di atas wilayah Tel Aviv”.
Video itu memperlihatkan dua rudal naik ke langit di atas gedung-gedung tinggi dengan latar belakang sirene meraung-meraung, tulis AFP.
Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai mengatakan kepada sebuah stasiun televisi bahwa salah satu roket “tampaknya jatuh ke laut, yang lainnya mengenai suatu tempat tetapi tidak di Tel Aviv.”
Juru bicara militer Ronen Manelis mengatakan kepada Channel 13 News bahwa “kami tidak memiliki pengetahuan tentang tembakan ini hari ini, namun pada kenyataannya itu mengejutkan kami”, kutip Ha’aretz.
Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.
Stasiun itu mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang juga menteri pertahanan, sedang mengadakan pertemuan keamanan darurat di kementerian pertahanan di Tel Aviv.
Delegasi keamanan Mesir meninggalkan Gaza atas permintaan Israel menyusul tembakan roket. Outlet media Gaza melaporkan bahwa Hamas telah mulai mengungsi dari pos militer, tulis Ha’aretz.
Hamas menyangkal
Satu sumber Palestina di Gaza mengatakan kepada Haaretz bahwa roket ditembakkan dari bagian utara kantong, tetapi tidak jelas kelompok mana yang memulai tembakan itu. Sementara itu, Jihad Islam dan Hamas telah membantah keterlibatan dengan eskalasi.
Hamas mengaku tidak bertanggung jawab atas roket yang ditembakkan ke Israel, dengan mengatakan serangan itu terjadi saat mengadakan pembicaraan gencatan senjata dengan para mediator Mesir.
Hamas mengatakan pihaknya sedang mencari informasi penembakan itu, dan bersumpah untuk “mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab.”
Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mesir “saat ini menghubungi semua pihak terkait, termasuk Israel, untuk mencegah situasi menjadi tidak terkendali,” kata sebuah sumber.
Pada Oktober 2018, sebuah roket yang ditembakkan oleh warga Palestina di Gaza jatuh ke laut lepas Tel Aviv dan satu lagi melanda kota Beersheba di selatan.
Menanggapi kebakaran Oktober, Israel menyerang 20 sasaran di Gaza, menewaskan satu warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Negara itu juga menutup kedua penyeberangan perbatasannya dengan Gaza sebagai pembalasan, lebih jauh mengisolasi kantong yang diblokade di mana kondisi kehidupan yang memburuk telah memicu protes keras di sepanjang perbatasan. (cak)