Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Jakarta–Hakim di Ekuador memerintahkan agar mantan menteri luar negeri Ricardo Patino ditahan dalam penahanan pra-sidang atas tuduhan penghasutan, kata kantor jaksa agung pada Kamis.
Ricardo Patino hingga kini tidak diketahui keberadaanya.
Presiden Lenin Moreno mengatakan bahwa Patino, yang menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa pemerintahan Presiden Rafael Correa, memiliki hubungan dengan WikiLeaks.
Lenin Moreno pekan lalu mencabut suaka diplomatik pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Assange mendapat perlindungan dari Correa di kedutaan besar London pada 2012, namun Moreno menuding WikiLeaks dan Assange melanggar privasinya dengan menyebarkan sejumlah foto pribadi keluarga.
Namun WikiLekas membantah tudingan tersebut. Mereka berpendapat bahwa Moreno sedang berupaya mengalihkan perhatian dari dugaan korupsi yang dituduhkan terhadapnya.
Patino, ekonom yang meminta pendukung untuk melakukan “perlawanan agresif” terhadap Moreno pada Oktober 2018, kabur dari Ekuador melalui jalur darat pada Rabu, menurut pernyataan kantor jaksa agung.
“Kantor jaksa agung memulai proses kriminal terhadap Ricardo Patino atas dugaan penghasutan,” kata kantor tersebut. (Patino) menyampaikan pidato yang menghasut orang agar mengambil alih sejumlah lembaga publik dan memblokade jalan,” kutip Reuters.
“Hakim mengabulkan permintaan kantor jaksa agung dengan memerintahkan penahanan dan meminta dikeluarkannya kartu merah Interpol,” demikian keterangan kantor tersebut, kutip Antara. (cak)