Oleh: Nurcholis
Indonesiainside.id, Jakarta — Sedikitnya 39 warga asing, termasuk dua orang Turki, tewas dalam serangan teror bom hari Ahad di Sri Lanka, kutip media setempat hari Senin.
Sebanyak delapan ledakan yang menargetkan gereja dan hotel di luar ibu kota Kolombo menewaskan sedikitnya 290 orang dan lebih dari 500 lainnya terluka pada Minggu Paskah.
Turki, Jepang, Inggris, Denmark, India, Belanda, Cina, Australia, dan Portugal adalah negara-negara yang telah mengkonfirmasi warganya menjadi korban, kutip Anadolu Agency.
Serangan bom secara serentak menghantam gereja-gereja di kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa, serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri La di Colombo.
Di antara para korban adalah dua warga negara dari Turki, delapan dari Inggris – dua di antaranya dengan kewarganegaraan ganda AS -, lima warga negara India, tiga dari Denmark, dua warga negara Cina dan Australia, dan satu dari Portugal, Jepang dan Belanda.
Pasca serangan bom, beberapa aksi serangan juga menimpa kalangan Muslim. Misalnya serangan bom molotov di sebuah masjid di distrik Puttalum di barat laut dan serangan pembakaran di dua toko milik Muslim di distrik Kalutara di Pakistan barat, Ahad malam, menurut laporan polisi.
Ada 14 kewarganegaraan yang tersisa masih belum diumumkan.
BBC menulis, tiga dari warga asing yang tewas diketahui anak dari miliarder asal Denmark Andresh Holch Povlsen. Ada empat anak Povlsen yang berada di Sri Lanka saat kejadian, namun tiga di antaranya tewas.
Holch Povlsen memiliki jaringan perusahaan pakaian bernama Bestseller. Dia juga pemilik saham terbesar perusahaan ritel pakaian Asos.
Sampai saat ini, para korban masih berada di kamar jenazah beberapa rumah sakit, terbanyak berada di Kolombo. Kebanyakan dari mereka belum terindentifikasi karena jenazahnya hancur.
Sejauh ini 24 orang ditahan terakait pengeboman kemarin, namun tak merinci siapa saja dan dari kelompok mana mereka. (cak)