Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Jakarta–Pasukan Israel memaksa 15 keluarga Palestina untuk mengungsi dari rumah mereka di Lembah Jordan yang diduduki untuk memberi jalan bagi pelatihan militer aktif.
Mutaz Bisharat, seorang pejabat Palestina yang memantau aktivitas permukiman di Lembah Jordan / distrik Tubas, mengatakan bahwa Israel memerintahkan 15 keluarga, yang terdiri dari 98 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, untuk mengungsi di wilayah Hamsa Al-Fawqa, di Lembah Jordan, ujar Ma’an.
Keluarga-keluarga itu terpaksa mengosongkan rumah mereka selama tiga hari seminggu selama empat minggu ke depan; pada hari Ahad dari jam 1 siang, hari Senin dari jam 4 sore sampai hari Selasa jam 10 pagi, dan hari Rabu dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.
Menurut Middle East Monitor, penduduk Palestina di Lembah Jordan secara teratur menghadapi evakuasi dan gangguan karena latihan militer Israel di atau dekat tanah mereka. Sementara itu, Kabupaten Tubas adalah salah satu daerah pertanian paling penting di Tepi Barat yang diduduki.
Latihan pelatihan militer Israel di Lembah Jordan telah meningkat secara dramatis sejak 2012 dan merupakan salah satu dari banyak alat yang digunakan untuk menggusur paksa komunitas warga Palestina di pedesaan, yang menurut LSM Jordan Valley Solidarity, bagian dari proses bersejarah aneksasi perlahan-lahan atas lembah oleh pihak militer Israel.
Menurut LSM Palestina the Applied Research Institute – Jerusalem (ARIJ), lebih dari 400.000 dunam (98.842 hektar) dari 720.000 dunam (177.916 hektar) yang membentuk total area Lembah Jordan telah diubah menjadi zona militer dan tembak yang tertutup, dengan setidaknya 27.000 dunam (6.672 hektar) disita untuk bangunan permukiman ilegal Israel.
Kelompok HAM Israel B’Tselem telah menekankan dampak kerugian dari pelatihan semacam itu terhadap masyarakat yang bergantung pada pertanian dan gembala.
“Penelitian B’Tselem telah menemukan bahwa selama manuver militer, sepuluh domba dan kambing mati di komunitas yang dievakuasi. Selain itu, sisa amunisi dari pelatihan militer menyebabkan kebakaran. ”
Lembah Jordan telah lama menjadi wilayah strategis yang tidak mungkin kembali ke Palestina setelah pendudukan Israel pada 1967.
Tempat ini membentuk sepertiga dari Tepi Barat yang diduduki dan dengan 88 persen tanahnya diklasifikasikan sebagai “Area C” menurut Kesepakatan Oslo. (cak)