Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Jakarta–Seorang ayah di Beijing mengirim helikopter ke sekolah putrinya untuk tugas sains telah memicu diskusi hangat warganet, kutip laman straitstimes.com.
Seorang warganet memposting foto minggu lalu yang memperlihatkan siswa sedang bermain di dekat sebuah helikopter yang diparkir di taman bermain sebuah sekolah dasar.
Menurut warganet, helikopter itu dikirim ke Fengdan Experimental Primary School di distrik Haidian Beijing oleh ayah gadis itu sebagai bagian dari festival sains sekolah, di mana ia ditugaskan untuk mempelajari prinsip-prinsip kerja helikopter, kutip Beijing Youth Daily Sabtu lalu (11/5) lalu.
Warganet mengatakan anak itu memenangkan hadiah untuk tugas itu. Sang ayah, bermarga Chen, yang memiliki perusahaan wisata helikopter, mengatakan dua karyawannya menerbangkan helikopter ke sekolah atas undangan pihak sekolah.
Dia menambahkan bahwa dia menerima undangan sekolah karena dia pikir itu akan membantu anak-anak menguasai pengetahuan tentang pesawat.
Namun beberapa warganet tidak menyukai tindakan sang ayah, percaya bahwa tindakan itu hanya bagian memamerkan kekayaannya, sementara beberapa lain memuji sang ayah, dengan mengatakan bahwa itu memberi siswa lain kesempatan untuk melihat helikopter dari dekat.
“Kebanyakan orang tua tidak memiliki kemampuan untuk memberi anak-anak pelajaran tentang helikopter seperti yang ayah lakukan. Mengapa kita harus mengkritik seseorang yang memiliki kemampuan dan ingin berbagi dengan anak-anak lain?” ujar seorang warganet yang diidentifikasi sebagai CHcathrine di media sosial.
“Kemiskinan membatasi imajinasiku. Kesenjangan kekayaan tumbuh semakin besar,” kata seorang pengguna Weibo.
“Sepertinya siswa perlu mendapat pelajaran tentang film dan orang tua bekerja di bioskop dan memiliki kemampuan untuk menawarkan film gratis kepada siswa,” tambah warganet itu. “Orang tua lain harus berterima kasih kepada orang tua dan perbuatan seperti itu harus didorong.”
Beberapa warganet menyatakan ragu bahwa sang ayah telah memperoleh izin untuk penerbangan tersebut, karena otoritas keamanan publik di ibu kota mengeluarkan pemberitahuan Jumat sore lalu yang mengatakan bahwa pesawat pribadi “rendah, lambat, kecil” dilarang terbang dari 11 Mei hingga 16 Mei untuk memastikan keamanan selama Konferensi Dialog Peradaban Asia, yang dijadwalkan akan dimulai pada 15 Mei.
Yang dimaksudkan adalah adalah pesawat yang terbang pada ketinggian di bawah 1.000 m, memiliki kecepatan tidak lebih dari 200 km / jam dan penampang radar tidak lebih dari 2 meter persegi.
Sang ayah mengatakan kepada Beijing Youth Daily pada hari Ahad bahwa ia telah memperoleh izin sebelum penerbangan, dan helikopter tiba di sekolah dan pergi pada 10 Mei, sebelum batas waktu yang ditentukan oleh otoritas keamanan publik.
Ada beberapa insiden lain di mana orang tua dengan sengaja menunjukkan kekayaan mereka sebelumnya.
Oktober lalu, seorang ayah di Cina Timur yang mengirim putranya ke sekolah dengan Ferrari menghadapi boikot sosial setelah ia menolak menggunakan mobil murah.(cak)