Oleh: Nurcholis
Indonesiainside.id, Jakarta — Seorang pensiunan Rusia yang diduga sebagai lelaki tertua di dunia meninggal pada usia 123, kata kantor berita negara itu belum lama ini.
Ayah dari delapan anak, Appaz Iliev, dari Ingushetia diyakini dilahirkan pada masa pemerintahan Tsar, dan bertugas pada Perang Dunia 1 sebelum menghabiskan sisa hidupnya sebagai gembala.
Namun, karena catatan kelahirannya hilang, usia Appaz Iliev yang sesungguhnya tidak dapat dikonfirmasi, kata Daily Mail melaporkan.
Umum panjang kehidupan Iliev diyakini disebabkan gaya hidupnya. Termasuk tidur selama 11 jam, dari jam 7 malam hingga 6 pagi.
Appaz Iliev, dikenal sebagai seorang penduduk Ingushetia di desa, Guli, terletak di pegunungan dan di sepanjang hidupnya ia hanya pernah turun sekali.
“Dia turun hanya untuk bertarung saat revolusi dengan Tentara Putih. Lalu ia maju ke garda depan selama Perang Patriotik Raya. Tapi, dari sana ia dideportasi ke Kazakhstan,” kata keponakannya, Akhmet.
Selama berkah usia yang panjang, Appaz tidak pernah merokok atau bahkan meminum alkohol. Dia makan sayur hanya dari kebunnya. Ia juga suka produk susu, daging, dan minuman dari mata air. Semua giginya juga asli.
Sang pendaki gunung memiliki delapan anak, 33 cucu, dan 34 cicit. Dia telah hidup lebih lama dari dua istrinya, dan telah melihat tiga anaknya dikubur. Lima tahun yang lalu ia masih menunggang kuda dan beternak, seperti yang sebelumnya selalu ia lakukan.
“Berkat keberhasilan operasi, dokter mampu mengembalikan penglihatan manusia.” Appaz Iliev tidak bisa membaca Qur’an karena katarak, seperti yang dilansir dari laman rg.ru (25/11/2017).
Appaz Iliyev pernah naik meja operasi demi bisa kembali membaca Al-Quran. Berdasarkan informasi yang ada sebelumnya kakek Appaz menderita katarak, kemudian melakukan sejumlah operasi yang dilakukan beberapa dokter di salah satu rumah sakit regional di Ingushetia.
Pria yang diyakini lahir pada Maret 1896 pada masa pemerintahan terakhir Raja Rusia, Tsar Nicholas II ini menjadi gembala kambing sejak tujuh tahun dan bergabung dengan Tentara Merah dalam perang saudara Rusia pada 1917-1922.
Namun, pada usia 45, Appaz dianggap terlalu tua untuk bergabung dengan Perang Dunia Kedua dan akhirnya menjadi pengemudi traktor.
Meskipun dinyatakan sebagai pria Rusia tertua di tahun 2015, Appaz hanya berbicara bahasa Inggris dan tidak pernah belajar bahasa Rusia.
Ketika Appaz ditanya tentang pelajaran hidup yang paling penting, ia menjawab, “Seseorang menjadi baik jika Anda melihat kebaikan dalam dirinya.”
Gelar manusia tertua sebelumnya dimiliki orang Jepang, Kane Tanaka, sekarang 116. (cak)