Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Jakarta– Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya.
Sebagaimana kisah pendeta asal Amerika yang kini beralih menjadi pendakwah Muslim mengatakan bahwa perlakuan ramah yang ia terima saat mengunjungi Arab Saudi membuatnya telah memeluk Islam.
Samuel Earle Shropshire berbagi cerita di balik kepindahannya pada Islam dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di situs berita Arab Saudi, Sabq minggu lalu.
Kepada Sabq, Shropshire mengatakan bahwa sebelum perjalanannya, ia khawatir akan didiskriminasi di Saudi karena agamanya, menjelaskan bahwa media menggambarkan Muslim dan Saudi khususnya, degan citra negatif. Namun, ia segera menyadari bahwa apa yang dilihatnya di media Barat berbeda.
“Saya segera menyadari bahwa kenyataan benar-benar berbeda dari apa yang saya lihat di media,” katanya.
Mantan pendeta Kristen ini melakukan perjalanan ke Jeddah pada tahun 2011 untuk bekerja sebagai editor untuk Al-Quran versi bahasa Inggris yang “mudah dibaca”.
“Saya melihat orang-orang baik, yang berinisiatif menyapa orang dan murah hati terlepas dari apakah Anda Muslim atau bukan.”
Ia mengakui, tinggal di antara “orang-orang baik” di Kerajaan Saudi dan menyaksikan keramahan mereka dan “moral yang baik” berkontribusi besar pada keputusannya untuk menjadi Muslim.
“Orang-orang Saudi hanya menyembah satu Tuhan dan mereka memiliki moral yang baik,” katanya dikutip stepfeed.
Shropshire benar-benar berbicara tentang pertobatannya ke Islam dalam sebuah video yang dibagikan di Youtube pada tahun 2017.
Saat sedang mengerjakan terjemahan Al-Quran versi Inggris, Shropshire “memiliki begitu banyak pertanyaan” dan berusaha menemukan jawaban mereka, katanya dalam video.
Dia mengaku terkesan dengan bagaimana kitab suci Islam itu menghargai Yesus Kristus dan Maria.
Selain itu, saat tinggal di Jeddah, dia tersentuh oleh panggilan untuk sholat dan melihat jamaah di masjid terdekat.
“Hati saya ingin berada di masjid itu. Saya merasa terdorong oleh Tuhan untuk pergi ke sana,” katanya. Beberapa bulan kemudian, dia mengumpulkan keberanian untuk mengunjungi masjid, di mana dia “merasakan kehadiran Tuhan,” dan secara bertahap mulai belajar lebih banyak tentang agama itu.
Dia masuk Islam segera setelah itu dan telah menjadi pengkhotbah Muslim yang setia sejak itu.
Laman IslamiCity mengatakan, Shropshire yang memiliki gelar Doctor of Theology dan telah mendedikasikan hidupnya dalam bidang hak asasi manusia dan perdamaian, termasuk melobi pemerintah Amerika, Kanada dan Inggris, serta PBB.
Pendiri organisasi nirlaba Muslim Voice for Peace & Reconciliation ini sekarang tinggal di Arab Saudi. (cak)