Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Jakarta–Amerika Serikat (AS) kemarin menjatuhkan sanksi baru kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan komandan militer utama negara itu, sehingga meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Presiden Donald Trump menggambarkan langkah itu sebagai reaksi Amerika terhadap semakin meningkatnya provokasi oleh Iran.
“Kami tidak meminta konflik dan pembatasan ini hanya akan dihentikan tergantung pada tanggapan Iran mungkin besok atau bertahun-tahun lagi,” kata Trump dikutip AFP.
Dalam sebuah tweet yang dikirim setelah pengumuman tersebut, Zarif juga menuduh pemerintahan Trump memiliki “kehausan akan perang”. Ia juga mengatakan Amerika “membenci diplomasi”.
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin, mengatakan bahwa perintah eksekutif Trump – yang akan mengunci aset Iran senilai “miliaran” dolar – sudah dalam proses sebelum Teheran menembak jatuh pesawat tak berawak AS di Teluk pada pekan lalu.
Dewan Keamanan PBB meminta ketenangan dan penggunaan diplomasi.
Departemen Keuangan AS mengatakan delapan komandan senior Iran yang “duduk di atas birokrasi yang mengawasi aktivitas regional IRGC [Korps Garda Revolusi Islam] yang berbahaya”, menjadi sasaran.
Mereka menambahkan bahwa perintah eksekutif Trump juga akan “menghalangi akses pemimpin Iran ke sumber daya keuangan dan mengesahkan penargetan orang yang ditunjuk untuk jabatan tertentu atau jabatan lain oleh Pemimpin Tertinggi atau Kantor Pemimpin Tertinggi”, serta lembaga keuangan asing yang membantu mereka melakukan transisi.
Sanksi juga akan dikenakan pada Zarif akhir pekan ini, menurut Mnuchin dikutip BBC. (cak)