Oleh: Nurcholis |
Indonesiainside.id, Khartoum–Pemerintah Sudan telah memerintahkan penutupan sekolah di seluruh negeri setelah sekelompok siswa melakukan protes atas pembunuhan lima anak sekolah dalam sebuah aksi protes di Sudan.
Mengutip laporan kantor berita SUNA, perintah penutupan sekolah dikeluarkan oleh Dewan Militer untuk semua sekolah termasuk pendidikan awal, dasar dan menengah yang efektif berlaku hari ini hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Untuk meredakan ketegangan, pemerintah juga mengumumkan jam malam di empat kota di Kordofan Utara setelah sekelompok pemrotes utama, Asosiasi Profesional Sudan mendesak kelompok-kelompok mahasiswa di seluruh negeri untuk bergabung dalam protes.
Sementara itu, Arab News melaporkan, sekelompok siswa yang mengenakan seragam sekolah dan mengibarkan bendera Sudan juga meneriakkan slogan ‘membunuh siswa itu seperti membunuh negara’ selama aksi protes.
PBB telah menyerukan penyelidikan atas pembunuhan lima anak sekolah dalam sebuah protes di Sudan.
Dana Badan Internasional PBB urusan Dana Darurat untuk Anak-Anak (UNICEF) mengatakan dalam sebuah pernyataan mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki dan menahan semua individu yang bertanggung jawab atas kematian siswa.
“Tidak ada anak yang harus dimakamkan di pakaian sekolah mereka,” katanya, mencatat bahwa para siswa tewas antara usia 15 dan 17.
Para pengunjuk rasa mengklaim bahwa anggota Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Daglo telah menembak mati lima remaja dalam sebuah protes yang diadakan di Kota Al-Obeid kemarin.
Insiden itu terjadi ketika para pemimpin protes diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah umum hari ini mengenai aspek-aspek lain memulihkan pemerintahan sipil di negara itu, setelah kedua pihak mencapai kesepakatan pembagian kekuasaan awal bulan ini, kutip AFP. (ck)