Oleh: Nurcholis
Indonesiainside.id, Jerusalem–Liga Arab mengutuk serangan brutal terhadap Israel di area Masjid Al-Aqsha di Kota Tua, Jerusalem ketika Muslim Palestina melakukan shalat Idul Adha.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan serangan rezim Israel mencerminkan ‘kebijakan sistematis Israel yang bertujuan menonjolkan kehadiran Yahudi di Haram Al Sharif dan mengurangi kehadiran Muslim di sana, bahkan selama shalat Idul Adha.
Dia juga mengatakan bahwa Tel Aviv bertanggung jawab penuh atas peningkatan yang mengkhawatirkan di masjid.
“Rezim melakukan kejahatan semacam itu untuk membantu orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks,” katanya dalam sebuah pernyataan kemarin.
Pada saat yang sama, Sekretaris Negara Liga Arab itu memperingatkan bahwa kebijakan Israel yang gegabah dan biadab akan meningkatkan fanatisme di wilayah itu, mengancam perselisihan agama di ibu kota Al-Quds.
Dalam pernyataan serupa, Ahmed Aboul mendesak masyarakat internasional untuk menentang kampanye ‘Yahudisasi Israel’ yang dilakukan di Al-Quds di bawah perlindungan politik yang diberikan oleh Washington.
Pada hari Ahad, kerusuhan pecah ketika polisi Israel menyerang warga Palestina di halaman sebuah tempat suci di sini ketika Muslim dan Yahudi merayakan perayaan mereka.
Menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, 61 warga Palestina terluka dan 15 lainnya dirawat di rumah sakit terdekat.
Selain itu, militer Israel menahan beberapa warga Palestina.
Biasanya, halaman masjid Al-Aqsha ditutup untuk pengunjung non-Muslim selama liburan Muslim. Tahun ini, bagaimanapun, bertepatan dengan hari kebesaran Yahudi yang membuat beberapa organisasi memohon kepada rezim untuk mengizinkan orang Yahudi mengunjungi daerah tersebut.
Kunjungan Yahudi ke Al-Aqsha diizinkan, tetapi menurut perjanjian yang ditandatangani antara Israel dan pemerintah Yordania setelah pendudukan Israel atas Jerusalem di Jerusalem, ibadah non-Muslim di halaman masjid dilarang. (ck)