Oleh: Nurcholis
Indonesiainside.id, Jerusalem-Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam Jalur Gaza hari Rabu setelah roket dari daerah kantong Palestina memicu sirene yang memaksa Perdana Menteri Benjamin membatalkan kampanye pemilihan umum di Israel.
Netanyahu segera turun panggung saat peringatan sirene akibat suara roket terdengar di selatan Kota Ashdod, kata televisi Israel melaporkan.
Itu terjadi hanya beberapa jam setelah perdana menteri negara Zionis berjanji mencaplok dan menduduki Lembah Jordan di Tepi Barat jika ia terpilih kembali pada pemilihan 17 September nanti.
רגע הפינוי של ראש הממשלה נתניהו, אחרי שהופעלה אזעקה באשוד. pic.twitter.com/Y2KLOnrx8d
— almog boker (@bokeralmog) September 10, 2019
Netanyahu tidak terluka dan beberapa menit kemudian dia melanjutkan pidatonya, yang disiarkan langsung di media sosial oleh partai sayap kanannya, Likud.
Militer Israel mengklaim sebanyak 15 sasaran ditembakkan ke Hamas, termasuk fasilitas pembuatan senjata, kompleks angkatan laut yang digunakan oleh pejuang dan terowongan milik Hamas, yang memerintah daerah kantong pantai yang dikepung itu.
“Beberapa jet tempur Israel menyerang 15 sasaran Hamas di Jalur Gaza utara dan tengah, termasuk pembuatan senjata, sebuah terowongan serangan dan sasaran-sasaran angkatan laut,” kata militer Israel dikutip AFP.
Dia mengatakan akan “terus menegaskan bahwa Hamas bertanggung jawab atas semua yang keluar dari Jalur Gaza, terlepas dari siapa yang menembakkan roket itu.”
Pejuang Hamas telah menjadi penguasa de facto Jalur Gaza sejak mereka menggulingkan pasukan setia kepada Presiden Mahmud Abbas dalam pertempuran sengit tahun 2007.
Militer Israel mengklaim, dua roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza menuju Ashdod dan kota pelabuhan lainnya, Ashkelon, di selatan, dan dicegat oleh sistem anti-rudal ‘Iron Dome’.
Sebuah video yang diposting di WhatsApp oleh partai sayap kanan pemimpin Netanyahu menunjukkan dia kembali ke atas panggung setelah Israel dinyatakan tenang dan menyatakan bahwa Hamas takut Netanyahu akan memenangkan pemilihan umum Selasa depan.
“Jika dia menyerang kita secara langsung di TV, kamu harus mengerti bahwa dia tidak menginginkan kita di sini,” katanya kepada orang banyak.
Hamas dan Israel telah berperang dalam tiga perang terpisah sejak tahun 2008.
Israel merebut Gaza pada tahun 1967 dan menarik para pemukim dan pasukannya pada tahun 2005.
Ia memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza yang menurut para kritikus sama dengan melakukan hukuman kolektif terhadap dua juta penduduk daerah kantong pantai yang miskin itu.
Sementara itu, tetangganya Mesir, justru mendukung Israel dengan ikut memberlakukan pengepungan, membatasi pergerakan keluar dan masuk dari perbatasan Gaza. (CK)