Oleh: Eko P
Indonesiainside.id, Jakarta – Sebuah rumah sakit di Rio de Janeiro digerebek aparat kepolisian dan meminta para dokter menyerahkan peluru yang diduga menewaskan seorang bocah berusia 8 tahun. Bocah ini diduga terkena salah tembak dalam operasi pihak kepolisian.
Majalah Veja (media lokal) melansir para dokter menolak menyerahkan peluru kepada petugas dan kini khawatir adanya aksi pembalasan.
Agatha Felix tewas di distrik miskin Alemao tertembak dalam sebuah operasi yang digelar polisi. Kala itu seorang petugas membidik pengendara motor yang diduga merupakan kelompok penjahat, namun salah sasaran dan menembak ke arah bocah itu.
Polisi militer Rio dalam pernyataan menyebutkan pihaknya tengah menyelidik “potensi pelanggaran” oleh petugas di unit yang terlibat. Mereka sedang diselidiki secara internal sekaligus sebagai bagian dari penyelidikan polisi sipil.
Felix, menjadi bocah kelima yang meninggal di tangan penegak hukum tahun ini. Kejadian ini menuai kemarahan di Rio, lokasi menjamurnya kekerasan polisi dan menjadi isu yang berkembang tahun ini.
Antara Januari hingga Agustus 2019, Kepolisian Rio menewaskan 1.249 orang, menurut jumlah resmi, hampir seperlima lebih dari tahun lalu.
Kritikus menuding Presiden Jair Bolsonaro dan Gubernur Rio, Wilson Witzel, yang keduanya mengimbau polisi agar mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap penjahat, hingga membuat polisi untuk berani menembak mati. (EP)