Oleh: Nurcholis
Indonesiainside.id, Beirut-Observatorium HAM untuk Suriah melaporkan serangan udara Turki terhadap konvoi di Kota Ras al Ain, Suriah, menewaskan 14 orang, termasuk lima warga sipil, dan melukai 10 orang lainnya pada Ahad (13/10).
Direktur Observatorium Rami Abdulrahman menyatakan serangan tersebut menghantam sekelompok warga sipil yang datang ke Kota Ras al Ain untuk menunjukkan dukungan saat kota tersebut menjadi sasaran pasukan Turki, yang menyerang pasukan pimpinan Kurdi di utara Suriah. Mereka berasal dari Kota Qamishli.
Sejumlah wartawan asing berada di konvoi tersebut saat serangan terjadi, menurut wartawan lembaga penyiar Prancis France 2.
“Suriah. Kami berada di konvoi sipil Kurdi yang dijadikan serangan pasukan Turki dan sekutu mereka di Ras al Ain,” cuit Stephanie Perez di Twiitter. “Tim kami selamat, namun beberapa kolega meninggal.”
Tidak ada penjelasan tentang kolega yang dimaksud.
France 2 menayangkan rekaman insiden yang menunjukkan warga sipil berbaur dengan Pasukan Demokratik Suriah dukungan Kurdi (SDF) yang hendak menuju Ras al Ain.
Gambar yang diambil dari jarak sekitar 10 km dari kota itu, memperlihatkan mayat-mayat berserakan, sejumlah kendaraan lapis baja terbakar serta truk dan bangunan lainnya hancur.
Teroris menyerah
Sementara itu, Turki melaporkan, sekitar 24 teroris PKK/YPG telah menyerah kepada pasukan keamanan Turki dalam Operasi Mata Air Perdamaian (Operation Peace Branch), kutip Anadolu Agency.
Turki pada hari Rabu meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian di Suriah utara untuk mengamankan perbatasannya dengan melenyapkan teroris, untuk memastikan kembalinya pengungsi Suriah yang aman dan integritas wilayah Suriah.
Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa – bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi. (CK)