Indonesiainside.id, Baghdad- Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah membanjiri Lapangan Tahrir di ibuk Irak kemarin untuk ‘pesta’ dan makanan gratis dari masyarakat.
Relawan juga membagikan selimut kepada pengunjuk rasa dan minyak gratis diberikan kepada pengemudi di sekitar Baghdad.
“Saya bergabung dengan acara itu untuk membantu para demonstran karena mereka menuntut hak bagi para pemuda dan wanita di negara itu,” kata wanita yang menawarkan roti buatan tangannya dikutip Press TV, Iran.
Tidak ada insiden bentrokan yang terjadi selama acara tersebut.
Aksi turun jalan massal yang dimulai pada awal Oktober bermula dari protes terhadap maraknya korupsi, pengangguran dan layanan publik yang buruk.
Penanganan pemerintah terhadap protes-protes itu pada awal Oktober memicu ketidakpuasan dengan pemerintah Irak yang dipimpin Syiah, yang dituduh melakukan korupsi dan memicu perpecahan sektarian.
Kemarahan para pemrotes semakin diarahkan pada partai-partai politik yang memiliki hubungan dengan Iran dan milisi mereka. Milisi bersenjata Iran sekarang menjadi bagian dari pasukan keamanan Irak, tetapi asal-usul mereka, dan kadang-kadang pelatihan mereka, melibatkan Iran.
Kantor-kantor dari beberapa partai politik dan milisi yang didominasi Syiah itu dirusak atau dibakar di Irak selatan, mendorong pemerintah pada hari Sabtu untuk memberlakukan pembatasan baru yang keras terhadap pergerakan demonstran di sana.
Di Tahrir Square, banyak pemrotes menggambarkan pasukan keamanan menembaki mereka sebagai orang Iran atau dari partai politik Iran. “Iran Keluar, Keluar,” teriak para demonstran.
Namun, protes itu harus dihentikan setelah pasukan keamanan diduga menggunakan amunisi hidup dan merenggut hampir 150 nyawa. (CK)