Indonesiainside.id, Idlib – Pasukan Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad, Rabu (20/11), menyerang kamp pengungsi di Idlib, kota yang dikuasai pemberontak. Akibat serangan yang menggunakan roket dan bom tandan yang dilarang internasional tersebut, setidaknya 16 warga sipil tewas, diantaranya anak-anak.
“16 Tewas dalam serangan yang dilakukan pasukan Bashar,” demikian menurut kelompok sukarelawan penyelamat yang dikenal sebagai White Helmet atau Helm Putih, Kamis(21/11).
Gempuran rudal-rudal membakar sejumlah tenda dan dua rudal diantaranya jatuh tepat di luar rumah sakit bersalin di kamp Qah, dekat perbatasan dengan Turki.
Menurut kelompok penyelamat White Helmet atau Helm Putih, enam anak termasuk mereka yang tewas.
Provinsi Idlib di Suriah barat laut adalah bagian besar terakhir di negara itu yang masih dikuasai pemberontak. Gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada Agustus lalu untuk mengurangi serangan dari kedua pihak, hampir sepenuhnya ambruk karena berbagai kontak senjata dan serangan terjadi.
“Kamp itu menjadi sasaran rudal yang sarat dengan munisi tandan atau cluster bomb,” kata kelompok White Helmet.
Serangan itu juga “menyebabkan kebakaran besar yang membakar banyak tenda dan menyebabkan kerusakan materi yang sangat besar,” lanjutnya.
“Saya melihat banyak mayat, kebanyakan anak-anak … Saya melihat tenda-tenda terbakar … kebanyakan orang, ribuan, melarikan diri dari kamp setelah serangan terjadi,” kata seorang saksi mata Suriah yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Idlib, dekat perbatasan Turki-Suriah, adalah wilayah yang dikuasai oposisi terakhir di Suriah. Ini adalah rumah sementara bagi lebih dari 3 juta warga Suriah termasuk populasi yang padat dari para pengungsi yang terusir dari tanah halamannya.
Pemerintah Suriah dan Rusia secara rutin menargetkan Idlib selatan. Namun, serangan roket terbaru di dekat perbatasan Turki-Suriah, tempat sebagian besar orang terlantar tinggal, dapat menandakan peningkatan yang signifikan.(EP)