Indonesiainside.id, Sydney-Seorang pria melakukan kekerasan brutal dengan meninju dan menginjak seorang Muslimah yang tengah hamil tua di sebuah kafe Sydney barat Rabu (20/11) malam, meninggalkan “trauma fisik dan emosional”
Pelaku bernama Stipe Lozina (43), muncul di hadapan Pengadilan Negeri Parramatta hari Kamis didakwa melakukan penyerangan dan menyebabkan cedera tubuh, akan tetap berada di balik jeruji besi setidaknya sampai bulan ke depan.
Korban bernama Rana Elasmar (31), sedang hamil 38 minggu, bersama teman-temannya di warung makan di Church Street di Parramatta sekitar pukul 10.30 malam pada hari Rabu ketika Lozina diduga mendekati meja mereka, kutip news.com.au, hari Jumat (22/11).
Pria itu berhenti dan berbicara dengan ketiga wanita itu dalam waktu yang singkat.
Sebuah rekaman mengerikan menunjukkan pria itu secara tiba-tiba membungkuk dan meninju korban beberapa kali pada bagian kepala dan bagian atas tubuh, menyebabkan korban jatuh ke tanah saat teman-temannya mencoba menahannya.
Dia kemudian menginjak kepala Rana Elasmar beberapa kali. Elasmar dipukul setidaknya 14 kali di bagian kepala sebelum dia jatuh di lantai dan menginjak dua kali, menurut rekaman CCTV.
Polisi mengatakan rekaman CCTV menunjukkan salah satu teman wanita itu menggunakan kursi untuk memukul pria itu, menyebabkan dia tersandung, sebelum pelanggan lain menahannya. Wanita itu tidak tahu siapa penyerangnya, tetapi dia diketahui oleh polisi.
A heavily pregnant Muslim woman was brutally attacked, repeatedly punched and stomped in the head by a man in a #Sydney cafe.
The Police say the attacker was screaming anti-#Islam slurs at the women who were all wearing head scarves.#Australia #Islamophobia #Parramatta #Hijab pic.twitter.com/PvuwBpFvos
— DOAM (@doamuslims) November 21, 2019
Hakim Tim Keady menolak permohonan jaminan dari Lozina dan dia harus tampil di siding berikutnya pada 5 Desember.
Korban mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa dia membuat komentar negatif tentang Muslim sebelum menyerangnya.
“Setelah membuat komentar tentang Muslim, Anda mendekatinya dan meninju kepalanya sebanyak 14 kali. Untuk tujuan jaminan saya akan memperlakukan itu sebagai kasus yang sangat kuat terhadap Anda, ” kutip Hakim Tim Keady kepada Lozina di pengadilan.
Inspektur Luke Sywenkyj pada Kamis pagi mengatakan wanita itu menderita sejumlah memar dan mengalami pembengkakan.
“Sebagai akibat dari serangan itu, dia tampak agak trauma secara emosional dan fisik,” kata Inspektur Sywenkyj kepada wartawan di Sydney.
“Investigasi polisi kami pada tahap ini masih dalam masa pertumbuhan, tetapi serangan itu tampaknya benar-benar acak dan tidak diprovokasi.”
Inspektur Sywenkyj memuji anggota masyarakat atas “tindakan berani” untuk segera melindungi korban.
“Jika bukan karena tindakan berani dari semua anggota masyarakat dalam menghentikan serangan, korban mungkin telah mengalami cedera yang jauh lebih serius,” kata Sywenkyj dari NSW Police kepada wartawan di Sydney hari Kamis (21/11).
Wanita itu dibawa ke Rumah Sakit Westmead tetapi dipulangkan pada hari Kamis. Kondisi anak yang dalam kandung belum diungkapkan, kutip AAP.
Sensus Australia tahun 2016 menunjukkan, populasi Muslim mencapai 2,6% dari total penduduk Australia.
Sebuah analisis baru-baru ini tentang kejahatan rasial di Australia menunjukkan bahwa wanita dan gadis Muslim adalah target paling umum dari hampir 350 insiden Islamofobia yang dilaporkan selama periode dua tahun.
Laporan Islamofobia 2019 di Australia menemukan 60 persen serangan terjadi di depan umum pada tahun 2016 dan 2017, menggandakan proporsi insiden yang tercatat dalam 15 bulan sebelumnya. (CK)