Indonesiainside.id, Madrid– Seorang bocah Palestina berusia 10 tahun ditangkap karena menyeberangi perbatasan Maroko ke Spanyol dengan cara bersembunyi di bawah tumpukan buah-buahan dan sayuran di kereta belanja, karena iming-iming kehidupan baru lebih menjanjikan.
Bocah malang itu ditemukan oleh polisi Spanyol di dalam sebuah troli belanja yang ditarik oleh pasangan yang berusaha untuk pergi ke Spanyol dari Maroko pada hari Senin.
Dia ditemukan di dalam kereta belanja ketika petugas menghentikan pasangan Maroko yang mencoba menyeberangi perbatasan Beni-Enzar di kota Melilla , daerah di pantai Afrika utara, Spanyol dan titik penyelundupan yang terkenal kejam, kutip Daily Mail.
Diperkirakan, ibu bocah itu, yang ditemukan tinggal di penampungan sementara migran Melilla, telah membayarnya untuk melakukan perjalanan ke Eropa. Tidak diketahui apakah dia memiliki keluarga yang menunggu untuk menjemputnya.
Menurut kepala polisi Melilla, pihak berwenang memutuskan untuk mencari penarik troli ketika mereka menyadari beratnya jauh di atas normal.
Pasangan itu ditangkap dan anak lelaki itu dikirim bersama ibunya yang sudah ditampung di tempat penampungan sementara di Melilla.
Baik wanita berusia 38 tahun dan rekan prianya yang berusia 34 tahun telah ditangkap atas tuduhan perdagangan manusia.
Melilla telah menjadi titik penyeberangan perbatasan migran karena merupakan satu-satunya wilayah Uni Eropa (UE) yang berbagi perbatasan darat dengan benua Afrika selain wilayah Ceuta Spanyol, yang berbatasan dengan Maroko.
Migran dilarang naik ke kapal feri yang melakukan perjalanan dari kantong Spanyol di Afrika ke daratan Eropa, dalam kebijakan yang telah dikutuk oleh perwakilan khusus Komisi Eropa untuk migrasi, (CK)