Indonesiainside.id, Moskow – Serangan Amerika Serikat (AS) ke Bandara Internasional Baghdad, Irak, menuai kecaman dua negara raksasa Cina dan Rusia. Serangan AS pada Jumat (3/1) pagi ini menewaskan pemimpin pasukan elite Quds Irak, Mayjen Qaseem Soleimani.
Menanggapi pembunuhan itu, Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan negaranya secara konsisten menentang penggunaan kekerasan dalam hubungan internasional. Cina lebih memilih jalan damai dalam setiap penyelesaian masalah.
Sementara itu, seperti dilansir dari Kantor Berita Rusia RIA Novosti., Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyebut serangan pembunuhan tokoh militer Iran itu akan meningkatkan ketegangan di kawasan. Rusia minta semua pihak menahan diri.
Sedangkan Cina mendesak pihak-pihak yang terkait, khususnya Amerika Serikat, untuk tenang dan mengendalikan diri. Ini agar menghindari ketegangan lebih lanjut. Demikian disampaikan juru bicara Kemlu Cina, Geng Shuang.
Ia juga menambahkan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah harus selalu ditegakkan. Selama ini kawasan Timur Tengah rawan terjadinya konflik. (Ant/AS)