Indonesiainside.id,Baghdad – Irak kembali membara. Namun kali ini berbeda. Ribuan warga Irak yang turun ke jalan itu menyerukan tentara Amerika Serikat (AS) untuk segera hengkang dari Bumi Tigris.
Ribuan orang yang menguasai jalanan itu dengan yel-yel ‘keluar kau penjajah, keluar’, memenuhi jalanan Kota Baghdad, Irak.
Mereka anti-Amerika Serikat (AS), dan melakukan demo untuk pengusiran. Mengusir tentara AS agar secepatnya meninggalkan dari wilayah Irak.
Menurut laporan AFP dan AP, Jumat (24/1/2020), ribuan orang yang melakukan unjuk rasa di hari Jumat (24/1) ini adalah pendukung ulama terkemuka Irak, Moqtada Sadr.
Aksi ini berlangsung sejak Jumat (24/1) pagi, diikuti ribuan laki-laki, wanita dan juga anak-anak. Mereka membeludak di jalanan distrik Jadiriyah, yang terletak di Baghdad sebelah timur.
Secara bersahutan mereka meneriakkan ‘Keluar, keluar, penjajah,’ yang disahuti dengan yel-yel ‘Demi untuk kedaulatan’.
Aksi ini merupakan balasan terhadap arogansi pasukan AS di Irak dengan serangan dronenya yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani dan komandan paramiliter Iran, Abu Mahdi al-Muhandis, pada 3 Januari lalu.
Setelah serangan-serangan itu, kemudian parlemen Irak menyepakati dalam voting, bahwa seluruh tentara asing di Irak, harus segera pergi. Ini termasuk pasukan AS yang jumlahnya 5.200 tentara.
Hasil voting itu disambut positif oleh Ulama Sadr yang sejak lama menentang kehadiran tentara AS. Sadr pun menyerukan ‘demo sejuta orang, damai dan bersatu’ untuk mengecam kehadiran tentara Amerika dengan berbagai pelanggarannya.
Seruan itu langsung disambut dengan aksi pada Jumat (24/1). Aksi ini juga didukung sejumlah faksi pro-Iran dari paramiliter Hashed al-Shaabi, kendati biasanya berseberangan dengan Sadr.
Dalam aksi itu, banyak pemuda yang turun jalan. Mereka meneriakkan ‘pasukan Amerika harus pergi’ secara berapi-api.
Dan Seorang demonstran yang bernama Amer Saad, dengan lantang bicara, ‘Saya siap bertarung lawan Amerika jika Moqtada al-Sadr memintanya,” ujarnya.