Indonesiainside.id, Washington DC – Empat senator AS melayangkan surat kepada CEO Twitter, Jack Dorsey, untuk mendesaknya menghapus akun twitter milik petinggi-petinggi Iran. Mereka mendesak twitter agar menghapus akun milik pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, dan menteri luar negeri Iran, Javad Zarif.
Surat itu inisiasi dari senator bernama Ted Cruz dan ditandatangani bersama dengan Tom Cotton, Marsha Blackburn, dan Marco Rubio. Dala salinan surat yang dilihat oleh The Jerusalem Post, emlat senator itu menyatakan bahwa pemblokiran dan penghapusan akun Khamenei, Zarif, dan akun resmi rezim lainnya guna mematuhi sanksi yang diberikan oleh AS.
“Perusahaan AS mana pun ya g memberikan bantuan kepadanya (Iran) sepenuhnya tunduk pada undang-undang sanksi AS,” tulis para senator dilansir dari Fox News, Sabtu (8/2).
Adapun sanksi tersebut mulai berlaku sejak Presiden Trump mengeluarkan perintah presiden nomor 13876 pada bulan Juni 2019. Perintah tersebut mengatakan seluruh warga negara AS dan platform buatan AS dilarang membantu atau berkontribusi terhadap Iran.
Sementara, amandemen pertama pada perintah itu berbunyi, melindungi hak kebebasan berbicara orang AS dan twitter juga tidak boleh menyensor pidato politik pejabat AS. Para senator juga mengingatkan, meskipun pada zaman pemerintahan Obama AS memberikan rezim Iran akses media sosial milik AS, namun kebijakan tersebut tidak berlaku dan dihapus di zaman pemerintahan Trump.
Para senator menambahkan bahwa pada pemerintahan Obama penerbitan lisensi umum GL D-1, yang berbunyi menciptakan layanan dan insiden perangkat lunak untuk komunikasi berbasis internet, itu tidak berlaku untuk setiap pejabat Pemerintah Iran. “Akun twitter adalah layanan,” lanjut para senator.
“Karena itu, kami meminta twitter untuk mematuhi sanksi-sanksi tersebut dengan menghentikan penyediaan layanan kepada Khamenei, Zanif, dan entitas Iran lainnya yang ditunjuk,” imbuh senator itu. (PS)