Indonesiainside.id, Srebrenica – Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Mohammed bin Abdul Karim Al-Issa, dan Presiden Asosiasi Cendekiawan Muslim, memimpin delegasi cendekiawan Muslim dan pemimpin agama lain ke Kota Srebrenica, tempat sebuah pembantaian di Bosnia dan Herzegovina, di mana umat Islam menjadi sasaran pembantaian (genosida) tahun 1990-an, kutip Arab News.
Al-Issa menekankan bahwa semua anggota delegasi mengutuk kejahatan mengerikan yang terjadi di kota tersebut.
“Museum Srebrenica harus menjadi pusat perdamaian yang memancar, di mana orang dapat belajar dari masa lalu. Para perempuan yang kehilangan suami dan anak-anak mereka dalam pembantaian itu memberi tahu saya bahwa mereka tahu kesedihan yang luar biasa, tetapi mereka tidak memiliki kebencian, ”katanya.
“Kami yakin bahwa tugas solidaritas ini, yang mengumpulkan para cendekiawan Muslim terkemuka, pemikir dan akademisi dengan banyak pemimpin agama lainnya untuk mengunjungi situs pembantaian di Bosnia, Herzegovina dan Polandia, mencerminkan bentuk persaudaraan dan sikap adil terhadap kejahatan mengerikan ini, ” dia menambahkan.
Pembantaian Srebrenica merenggut nyawa lebih dari 8.372 pria dan anak lelaki pada Juli 1995. Itu dilakukan oleh pasukan Serbia, dan konflik yang lebih luas menyebabkan penggusuran ribuan Muslim dari wilayah tersebut. Sejarawan menganggap pembantaian itu sebagai kejahatan perang paling mengerikan di benua Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Pusat peringatan dan permakaman para korban peristiwa pembantaian paling keji di Eropa itu berlokasi di Desa Potocari dengan tulisan pelang beton bertuliskan ‘Srebrenica-Potocari Memorial and Cemetery for the Victims of the 1995 Genocide’. (CK)