Indonesiainside.id, London-Pendiri WikiLeaks, Julain Assange, mengatakan lewat pengacaranya bahwa dia telah diborgol 11 kali dan ditelanjangi sebanyak dua kali setelah menjalani sidang pertamanya mengenai ekstradisi ke Amerika Serikat (AS). Dari tindakan itu, pengacaranya mengklaim bahwa hak kliennya untuk diadili telah dilanggar oleh hukum.
Pengacara Assange, Jennifer Robinson, kliennya menerima tindakan itu pada hari Senin (24/2). Dia juga mengklaim bahwa file yang dia bacakan dalam persidangan disita oleh hakim.
Hakim bernama Vanessa Baraitser mengatakan, pada hari kedua persidangan, dia tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan penahanan. Dia mendesak kepada tim pembela untuk secara resmi menyampaikan masalah tersebut kepada administrasi penjara.
Dilansir dari Anadolu Agency, persidangan itu sedang berlangsung di pengadilan mahkota Woolwich di London tenggara. Tim pertahanan menanggapi klaim AS bahwa Assange sudah dinilai membahayakan dan dianggap musuh negara dengan menerbitkan dokumen AS.
Tim mengatakan, WikiLeaks mempertimbangkan permintaan dari berbagai pihak, termasuk Departemen Luar Negeri AS, untuk menyembunyikan nama dan identitas lainnya. Namun, kata sandi file yang terdapat dalam dokumen tidak disensor.
Bagaimana tidak karena dokumen tersebut diterbitkan dalam dokumen seorang jurnalis, sehingga seluruh dunia dapat mengakses konten file tersebut. Sidang pertama ekstradisi akan berlangsung hingga hari Jum’at (28/2), diikuti okeh fase kedua pada bulan Mei.
Para ahli mengatakan kasus ekstradisi Assange dapat memakan waktu hingga dua tahun. Jika pengadilan AS menerima permintaan ekstradisi dari AS, tempatnya dituduh melakukan spoinase, Assange dapat mengajukan banding atas kasus tersebut ke pengadilan yang lebih tinggi, yaitu Pengadilan HAM Eropa.
Jika dia diekstradisi ke AS, maka Assange akan menghadapi 18 tuduhan dengan kasus peretasan komputer milik Pemerintah AS dan melanggar hukum spionase, yang kemungkinan mengalami hukuman bertahun-tahun penjara.
April lalu, Assange diseret keluar dari Kedutaan Besar Ekuador di London, tempat dia mengungsi selama lebih dari 7 tahun. Polisi Inggris mengatakan dia ditangkap karena dia melarikan uang jaminan atas nama AS pada tahun 2012 karena surat perintah ekstradisi. (CK)