Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Senin, 15 Agustus 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Internasional

Jumlah Korban Tewas dalam Aksi Kekerasan Agama di New Delhi jadi 27 Orang

AH Kholis
Kamis, 27/02/2020 14:17
Kekerasan komunal di New Delhi/AJ

Kekerasan komunal di New Delhi/AJ

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, New Delhi-Jumlah korban tewas dalam aksi kekerasan komunal di ibu kota India pada Rabu (26/2) malam waktu setempat bertambah menjadi 27 orang. Sementara lebih dari 200 orang lainnya terluka, demikian disampaikan oleh sejumlah pejabat kesehatan di negara itu.

Sebanyak 25 orang dinyatakan tewas di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur. Sementara dua kematian lainnya dilaporkan di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan.

“Jumlah korban tewas bertambah menjadi 25 usai tiga orang lainnya meninggal saat menjalani perawatan medis,” ujar Dr. Sunil Kumar, Direktur Medis Rumah Sakit Guru Teg Bahadur, dikutip Xinhua.

Korban tewas termasuk seorang personel polisi dan seorang pejabat level junior dari Biro Intelijen India.  Partai Kongres, partai oposisi utama di India, menuntut pengunduran diri Menteri Dalam Negeri India Amit Shah dan menyalahkannya atas aksi kekerasan tersebut.

Baca Juga:

Mengalkulasi Amal Pahala

Tolok Ukur Keviralan dalam Islam

“Dua orang dibawa kemari dalam keadaan tewas, selain itu lebih dari 24 korban luka juga dibawa ke sini,” papar seorang pejabat dari Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan.

Perdana Menteri India Narendra Modi pun menyerukan “perdamaian dan persaudaraan”. Ia mengaku telah melakukan peninjauan menyeluruh atas situasi yang terjadi di berbagai wilayah di New Delhi.

Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal hari Rabu pagi waktu setempat mengatakan bahwa jam malam perlu diberlakukan dan tentara perlu dikerahkan untuk mengendalikan aksi kekerasan. Menurut Kejriwal, polisi tidak mampu mengendalikan situasi.

Aksi kekerasan komunal antara pemeluk Hindu dan Islam meletus di sebelah timur laut New Delhi. Setelahnya, massa yang bersenjatakan tongkat dan batang kayu mulai melakukan pembakaran, penjarahan, dan vandalisme.

Kekerasan dikaitkan dengan seorang pemimpin Partai Nasionalis Hindu, Bharatiya Janata Party (BJP), Kapil Mishra, yang telah mengancam sekelompok penentang UU Amendemen Kewarganegaraan (CAB) baru selama akhir pekan. Kapil mengatakan kepada mereka yang menolak akan diusir secara paksa begitu Trump meninggalkan India.

Kota-kota seperti Karawal Nagar, Seelampur, Maujpur, Bhajanpura, Vijay Park, Jafrabad, Chandbagh, Mustafabad, dan Yamuna Vihar menyaksikan pertempuran sengit antara umat Hindu dan Muslim. Polisi anti huru hara berpatroli di jalan-jalan ibu kota India  hari Rabu (26/2). Wali Kota Delhi, Arvind Kejriwal, menyerukan agar tentara dikerahkan dan memberlakukan jam malam di distrik-distrik timur laut.

Welcome to #Modi's India

Hindutva extremist mob attacking a mosque in #Delhi. They climbed the minaret and raised the saffron flag.#India #Islamophobia #DelhiPolice #DelhiRiots #DelhiCAAClashes #DelhiIsBurning #DelhiBurning pic.twitter.com/I55fChTAKH

— DOAM (@doamuslims) February 25, 2020

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang menghancurkan masjid, merusak pengeras suara yang ada diatap nenara. Demonstran juga meletakkan bendera agama Hindu dan bendera India di sekitar masjid.

Mereka berteriak ‘Jai Shri Ram’ yang artinya kemenangan bagi Dewa Ram, Dewa Hindu yang cukup populer dari kepercayaan ‘Ramayana’. Seorang warga di Mustafabad, Rouf Khan, mengaku pasrah.

Sebuah video lain, para demonstran menggunakan besi, batu bata dan tongkat bambu untuk menyerang rumah-rumah warga Muslim. Penduduk Muslim dari Mustafabad di timur laut Delhi meninggalkan daerah itu membawa barang-barang mereka untuk mencari keamanan.

UU Anti-Muslim

Bentrokan pecah antara kelompok yang mendukung dan menentang Undang-Undang (UU) Amendemen Kewarganegaraan India (CAB) di sebelah timur laut kota tersebut pada Ahad (23/2). Situasi kian memburuk pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2).

Aksi unjuk rasa menentang UU itu mulai terjadi pada 11 Desember tahun lalu, bertepatan dengan diloloskannya peraturan tersebut oleh majelis tinggi parlemen India. Sejak saat itu, gelombang unjuk rasa terus terjadi. Aksi kekerasan untuk menentang UU tersebut telah menewaskan lebih dari 50 orang di seluruh India.

Undang-undang yang disahkan Desember lalu dinilai mendiskriminasikan kaum Muslim dan bertentangan dengan nilai sekulerisme India.

Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAB) yang baru telah menimbulkan kekhawatiran hingga tingkat global, di mana PM India Narendra Modi dituduh ingin membentuk kembali India sekuler menjadi negara Hindu yang menyingkirkan 200 juta Muslim di India. (CK)

Tags: Bharatiya Janata PartyBJPhinduindiaislamkekerasan agamaNarendra Modiuu anti-muslim
Berita Sebelumnya

Hanya Setengah Jam, Kebakaran di Lantai Dasar Thamrin City Tertangani

Berita Selanjutnya

Paman di Banda Aceh Tega Menyetubuhi Keponakannya Sendiri

Rekomendasi Berita

Tiga Tentara Suriah Meninggal Terkena Serangan Israel
Headline

Tiga Tentara Suriah Meninggal Terkena Serangan Israel

15/08/2022
Penulis Ayat-Ayat Setan Dalam Kondisi Kritis Setelah Ditikam
Headline

Penulis Ayat-Ayat Setan Dalam Kondisi Kritis Setelah Ditikam

14/08/2022
Mubahalah Berefek Domino
Headline

Delapan Warga Israel Terluka Terkena Tembakan di Sebuah Bus

14/08/2022
Tentara Israel Kembali Tembaki Wartawan
Headline

Tentara Israel Kembali Tembaki Wartawan

13/08/2022
Penulis Ayat-Ayat Setan Matanya Buta Setelah Ditikam
Internasional

Penulis Ayat-Ayat Setan Matanya Buta Setelah Ditikam

13/08/2022
Kim Jong-Un Sakit Serius, Korsel Disalahkan
Headline

Kim Jong-Un Sakit Serius, Korsel Disalahkan

13/08/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Delapan Warga Israel Terluka Terkena Tembakan di Sebuah Bus

14/08/2022 21:48

Penulis Ayat-Ayat Setan Dalam Kondisi Kritis Setelah Ditikam

14/08/2022 21:54

Risalah

Sikap Sahabat Saat Lalai dalam Shalat
Headline

5 Jenis Ibadah Punya Kekuatan Ajaib Sembuhkan Penyakit (1): Terapi Shalat Tahajjud

14/08/2022
Ada 10 Macam Tangisan, Kebanyakan Air Mata Palsu yang Hanya Tersentuh Duniawi
Headline

Ada 10 Macam Tangisan, Kebanyakan Air Mata Palsu yang Hanya Tersentuh Duniawi

13/08/2022
Mubahalah Berefek Domino
Headline

Tak Perlu Menunggu Satu Nyawa Hilang di Rumah Pejabat

13/08/2022
Para Penjaga Neraka
Risalah

Kedalaman Neraka dan Orang-Orang yang Memasukinya

13/08/2022

Berita Terkini

Matiji Menagih Janji Yusuf Mansur

Matiji Menagih Janji Yusuf Mansur

15/08/2022 16:30
Presiden Jokowi: Kita Harus Jadi Pemain Ekonomi Digital

Pemerintah Minta UMKM Naik Kelas

15/08/2022 14:09
Kejagung Diminta Kerja Sama dengan China Jika Apeng Tidak Serahkan Diri

Kejagung Diminta Kerja Sama dengan China Jika Apeng Tidak Serahkan Diri

15/08/2022 12:00
Jelang Perayaan Kemerdekaan, 127 Tokoh Dapat Penghargaan dari Pemerintah

Jelang Perayaan Kemerdekaan, 127 Tokoh Dapat Penghargaan dari Pemerintah

15/08/2022 11:30
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved