Indonesiainside.id, Wina-Organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari Kamis (27/2) mengimbau adanya perhatian yang lebih besar untuk mencegah penggunaan zat berbahaya di kalangan anak muda. Kanabis atau ganja menjadi zat paling banyak dikonsumsi di kalangan muda saat ini.
Laporan Tahunan 2019 Dewan Pengendalian Narkotika Internasional (International Narcotics Control Board/INCB), kanabis atau ganja menjadi zat paling banyak dikonsumsi. Pengguna paling tinggi zat berbahaya ini umumnya kaum muda, ujar badan PBB untuk penegakan perjanjian obat-obatan internasional, hari Kamis (27/2).
“Dari zat-zat yang dikendalikan secara internasional, ganja terus memainkan peran paling menonjol di kalangan remaja dan orang dewasa,” kata Presiden INCB Cornelis de Joncheere saat peluncuran laporan di ibu kota Austria itu.
Dia juga mengungkapkan keprihatinan atas situasi di beberapa negara yang “telah mengizinkan penggunaan ganja, untuk kepentingan nonmedis”. Padaal hal itu dinilai bertentangan dengan ketentuan dan kewajiban berdasarkan perjanjian pengendalian obat.
Laporan tahunan INCB itu juga menyoroti bahwa penggunaan alkohol dan tembakau oleh anak-anak dan remaja berkaitan erat dengan penggunaan zat-zat psikoaktif. Zat psikoaktif adalah stilah yang diterapkan untuk zat-zat kimia, yang mengubah keadaan mental seseorang dengan memengaruhi cara kerja otak dan sistem saraf.
“Sering kali, penggunaan alkohol dan tembakau mendahului penggunaan kanabis dan zat-zat yang dikendalikan lainnya,” paparnya dikutip Xinhua.
Laporan tersebut mendesak pemerintah untuk meningkatkan layanan bagi kaum muda dengan menggunakan intervensi pencegahan dan pengobatan berbasis bukti. Termasuk penegakan peraturan yang ketat guna membatasi akses terhadap obat-obatan yang mengandung zat psikoaktif serta mengurangi akses terhadap tembakau, alkohol dan ganja bagi anak-anak dan remaja. (CK)