Indonesiainside.id, Riyadh – Arab Saudi memperluas larangan umrah ke Kota Suci Makkah dan ziarah ke Madinah. Saat ini, penghentian ritual ibadah umrah berlaku juga bagi penduduk Arab Saudi. Kebijakan ini menyusul penyebaran wabah virus corona.
Dilansir dari Kantor Berita Saudi Press Agency (SPA), Riyadh melaporkan kasus pertama virus corona atau COVID-19 pada Senin (2/3). Kemudian kasus kedua positif COVID-19 pada Rabu (4/3).
Kedua kasus ini menimpa warga yang merahasiakan kepergian mereka ke Iran, wilayah yang terpapar COVID-19 dengan jumlah kematian terbanyak di luar China. Atas dasar itu, pemerintah setempat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran COVID-19.
“Berdasarkan rekomendasi komite yang ditunjuk untuk mengawasi virus corona, pihaknya memutuskan untuk menunda umrah bagi warga dan penduduk di kerajaan tersebut,” demikian dilaporkan SPA, mengutip sumber di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Menurut SPA, keputusan terbaru itu akan ditinjau secara rutin dan akan dicabut ketika kondisinya mulai kondusif. Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga menyatakan penghentian sementara ibadah umrah selama satu tahun.
Dr Sami Angawi, pakar Arab Saudi tentang Mekah dan Madinah serta haji, mengatakan pembatasan terbaru itu paling parah dalam sejarah. Peristiwa ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam 1.400 tahun sejarah Islam. Dia menyebutkan langkah itu “keputusan yang bijak dan berani untuk melindungi jantung dunia umat Muslim.”
Wakil Menteri Haji Arab Saudi, Abdulfattah Mashat, mengatakan kepada stasiun TV Al Arabiya, bahwa warga dan penduduk Arab Saudi masih dapat mengunjungi Makkah dan Madinah untuk shalat di sana. Namun, mereka dilarang untuk tujuan umrah.
“Makkah masih terbuka bagi pengunjung dari seluruh kerajaan. Keputusan penundaan hanya untuk ibadah umrah,” katanya.
Arab Saudi pekan lalu menghentikan visa umrah bagi warga asing dan melarang warga negara Teluk memasuki Kota Mekah dan Madinah akibat virus. Pihaknya juga melarang wisatawan dari sedikitnya 25 negara, yang melaporkan kasus COVID-19. Sementara pada Selasa pihaknya membatasi kedatangan wisatawan dari negara Dewan Kerja Sama Teluk. (Aza/Ant)