Indonesiainside.id, Berlin – Para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk membatasi sebagian besar perjalanan bagi warga asing untuk masuk ke Benua Biru, Rabu (18/3). Kebijakan baru itu diambil menyusul penyebaran virus corona meningkat tajam di sejumlah negara Eropa.
Mereka sepakat membatasi masuknya semua warga negara non-Uni Eropa selama 30 hari ke depan. Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan, Jerman menyatakan kesiapannya untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk mengatasi pandemi global tersebut. “Terlebih dampak ekonominya,” ujar Merkel dalam video konferensi di Berlin, kemarin.
Beberapa negara Uni Eropa juga telah memberlakukan jam malam dan menutup perbatasannya, menutup toko, bar, sekolah, dan restoran sebagai upaya akhir untuk menghentikan penyebaran wabah penyakit itu. Bagi Inggris, yang sudah tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa, pemimpin Uni Eropa tidak memberlakukan pembatasan tersebut kepada warga negara Inggris.
Kendati demikian, kedua belah pihak, baik Inggris maupun Uni Eropa, akan saling mengimbau kepada warga Inggris untuk tetap tinggal dan tidak pergi ke mana pun. Dengan dibatalkannya penerbangan antara Inggris dan Uni Eropa, mereka menilai penduduk Inggris tidak akan melakukan perjalanan ke Uni Eropa.
Akan tetapi, kebijakan tersebut dianggap akan membahayakan perekonomian Eropa maupun global. Para ekonom mengatakan Pemerintah Uni Eropa secara tidak langsung akan membawa Eropa masuk dalam resesi tahun ini, dan akan menjadi yang terburuk. (AIJ)