Indonesiainside.id, Ankara-Kepala badan pendidikan tinggi Turki mengumumkan hari Rabu (18/3) bahwa universitas akan mulai menyediakan kelas online pada 23 Maret di tengah pandemi global virus corona. Perkulian jarak jauh ini dilakukan guna mengantisipasi laju wabah akibat corona.
Sekolah, universitas dan perguruan tinggi di Turki telah ditutup sejak 13 Maret di tengah upaya untuk membendung Covid-19. Pendidikan telah menjadi bidang lain yang sangat dipengaruhi oleh virus, kata Yekta Sarac, Kepala Dewan Pendidikan Tinggi Turki.
Dalam konferensi pers, Sarac mengatakan otoritas pendidikan Turki dengan cepat mengambil tindakan dan merencanakan metode alternatif untuk membantu siswa. Pilihan kuliah jarak jauh setelah meninjau undang-undang, infrastruktur, sumber daya manusia, konten dan praktik pembalajaran.
Sarac mengatakan kepada wartawan bahwa dewan telah menemukan bahwa sebagian besar universitas di negara itu akan dapat berkontribusi pada inisiatif ini. Dia mengatakan lebih dari 6.000 dosen dan 50.000 siswa telah dilatih melakukan pendidikan secara online selama dua tahun terakhir, sehingga memudahkan transisi.
Sarac mencatat bahwa universitas yang tidak memiliki infrastruktur digital yang diperlukan akan memiliki akses ke kluster konten yang disiapkan pihak Dewan Pendidikan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional.
Lebih dari 200.000 kasus terinfeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Jumlah kematian sekarang melebihi 8.000, sementara lebih dari 82.500 pasien telah pulih, menurut Worldometer, sebuah situs web yang mengumpulkan jumlah kasus baru.
Jumlah kasus aktif lebih dari 109.000 – 94% ringan dan 6% dalam kondisi kritis, menurut situs web. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Eropa sebagai pusat virus baru, yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina Desember lalu. (CK/AA)