Indonesiainside.id, Dhaka – Doa bersama memicu kemarahan warga Bangladesh. Itu karena doa yang dihadiri sekitar 25 ribu orang itu untuk melawan virus corona dengan doa.
Acara doa ini digelar, ketika Bangladesh mengumumkan adanya kematian pertama akibat virus itu. Namun acara doa bersama ini memicu kemarahan. Warga mengecam dan memaki.
Menurut AFP, Kamis (19/3/2020), Tota Miah, kepala kepolisian daerah ini, sekitar 10 ribu warga muslim berkumpul di area terbuka di Kota Raipur, Bangladesh bagian selatan pada Rabu (18/3).
Mereka berkumpul sambil membaca doa-doa untuk melawan virus corona. Doa-doa yang dilantunkan itu adalah ayat-ayat yang diyakini sebagai ‘ayat penyembuh’ yang diambil dari Alquran. Tujuannya, untuk menghilangkan virus corona dari Bangladesh.
“Ayat yang mereka baca itu adalah ayat Shifa (Al-Syifa) setelah subuh. Mereka meyakini ayat ini bisa membebaskan negara dari virus corona,” kata Miah pada AFP.
Tentang jamaah yang hadir dalam doa bersama itu, penyelenggara menyebut ada sekitar 25 ribu orang.
Menurut Miah, sebenqqrnnya pihak penyelenggara tidak mendapatkan izin dari pemerintah setempat. Namun aaraa itu terus digelar.
Dalam tayangan foto-foto yang dipublish terlihat banyaknya manusia yang hadir dalam doa bersama ini.
Dan dalam tayangan yang lain juga menunjukkan luasnya peredaran di media sosial, dengan para netizen mengecam banyaknya orang yang hadir dalam acara itu.
Seperti diketahui, Rabu (18/3), Pemerintah Bangladesh mengumumkan korban tewas pertama akibat virus ini. Menurut BanglaNews24, korban meninggal itu merupakan seorang pria berusia 70 tahun yang mengalami masalah jantung, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit ginjal dan diabetes.
Namun di negara ini, sudah 14 kasus virus corona terkonfirmasi. Tiga orang dinyatakan telah sembuh.
Namun dengan langkah melawan virus corona dengan doa kali ini, maka pakar medis setempat khawatir. Apalagi tidak adanya pemeriksaan cukup terkait virus corona.
Bangladesh suda mengisolasi diri. Sekolah-sekolah ditutup, dan menghindari acara-acara kumpul yang dihadiri banyak orang.
Tentang ‘acara lawan virus corona dengan doa’, akun Facebook milik Abdur Rahman berkomentar,
“Sulit dipercaya mereka melakukan tanpa memberitahu polisi. Mereka akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada orang-orang di wilayah ini,” katanya.