Indonesiainside.id, Ramallah-Layanan Penjara Israel hari Kamis (19/3) melaporkan telah mengisolasi empat narapidana Palestina. Narapidana ini diduga melakukan kontak dengan “seseorang” yang memiliki virus virus corona.
Layanan tersebut menegaskan bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang terinfeksi virus corona baru. Masyarakat Tahanan Palestina sebelumnya mengatakan bahwa empat tahanan Palestina terkena virus di sebuah penjara Israel.
Dalam siaran pers, organisasi non-pemerintah mengatakan, Layanan Penjara Israel memberi tahu bahwa para tahanan mengidentifikasi virus itu di Penjara Megiddo. Virus ditransmisikan ke tahanan oleh seorang tahanan lain yang diinterogasi oleh penyelidik Israel di Pusat Investigasi Petah Tikva.
“Para tahanan menghadapi risiko infeksi dari para tahanan dan penyelidik yang mengancam kehidupan mereka,” tambah LSM itu.
Perdana Menteri Otoritas Palestina (OP) Mohammad Shtayyeh hari Sabtu meminta otoritas Israel segera membebaskan para tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel. Shtayyeh menegaskan bahwa pembebasan itu harus mencakup tahanan anak dan mereka yang menderita penyakit kronis.
Menurut pihak berwenang Palestina, 5.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, saat ini ditahan di fasilitas penahanan Israel. Virus, yang berasal dari Cina Desember lalu, kini telah menyebar ke 159 negara dan wilayah, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS. Dari lebih dari 219.000 kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian sekarang hampir 9.000, sementara lebih dari 84.000 telah pulih.
COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, tidak fatal dalam semua kasus dan sebagian besar pasien sembuh sepenuhnya. (CK/AA)