Indonesiainside.id, Oviedo – Para peneliti di Spanyol berharap untuk segera menemukan solusi bagi wabah Covid-19. Spanyol kini tengah mengujicoba obat untuk mengatasi virus corona.
Dalam uji coba klinis perintis yang dimulai minggu ini di Barcelona, para ilmuwan sedang memeriksa apakah obat HIV yang sudah dikenal, darunavir, dapat mengurangi jumlah virus dalam kasus Covid-19 yang tidak parah dan mengurangi tingkat penularannya.
Pada saat yang sama, para peneliti akan memberikan obat anti-mikroba, hydroxychloroquine, untuk menutup kontak mereka yang terpapar virus. Ini bisa mengurangi kemungkinan mereka jatuh sakit.
“Jika strategi ini berhasil, dapat mengurangi penularan virus korona ke masyarakat dan memungkinkan kita untuk memikirkan kembali langkah-langkah pencegahan seperti isolasi,” kata Fight to AIDS and Infectious Diseases Foundation, kelompok yang memimpin penelitian ini, mengutip Anadolu, Sabtu(21/3).
Sebuah uji klinis menerima persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Badan Obat-obatan dan Produk Medis Spanyol.
Perkiraan saat ini dari Spanyol menunjukkan bahwa setiap pembawa virus akan menginfeksi 15 persen dari orang yang melakukan kontak dengan mereka.
Jika orang yang terinfeksi melakukan kontak dengan 20 orang, dua dan tiga orang di antaranya akan terinfeksi dan memulai rantai penularan baru.
Sementar korban tewas akibat virus corona (Covid-19) di Spanyol hingga Jumat telah melampaui angka 1.000 dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi mendekati 20.000.
Mengurangi tingkat penularan virus telah menjadi tujuan global yang mendesak.
Ini adalah alasan mengapa negara-negara di seluruh dunia membatalkan kegiatan, mengunci warga dan menghentikan perjalanan internasional.
Hampir 200 orang di wilayah Barcelona yang dites positif Covid-19 akan diberikan obat HIV, sementara 2.850 kontak mereka akan menerima hydroxychloroquine. Hasil uji coba pertama dijadwalkan pada Mei.
“Pengurungan di rumah bagi individu dan kontak yang terinfeksi adalah tantangan, kemanjurannya bervariasi, dan pelacakan yang ketat membutuhkan sumber daya kesehatan masyarakat yang cukup besar,” tulis peneliti utama Oriol Mitja dan Bonaventura Clotet, dalam jurnal Lancet, Jumat.
“Mengidentifikasi pengobatan untuk pencegahan Covid-19 akan mengubah arah wabah sepenuhnya,” tambah mereka.
Sementara itu, Mitja mendesak semua orang untuk tetap di dalam dan mendorong pemerintah Spanyol untuk tindakan karantina yang lebih ketat.
Covid-19 muncul di Wuhan, Cina, Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 164 negara dan wilayah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah itu sebagai pandemi.
Menurut Johns Hopkins University, dari lebih dari 266.000 kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian saat ini melebihi 11.000, dan lebih dari 87.000 dinyatakan pulih.(EP/aa)