Indonesiainside.id, Belgrade- Serbia pada hari Selasa (24/3) mengubah ruang yang pameran menjadi rumah sakit darurat. Rumah sakit darurat ini direncanakan bisa menampung 3.000 tempat tidur untuk penempatan orang dengan gejala virus corona (COVID-19).
Presiden Serbia Aleksandar Vucic sebelumnya mengumumkan bahwa Beograd Fair di Spens Hall di Kota Novi Sad, dan Cair Hall di Nis akan digunakan untuk menampung sejumlah besar pasien corona. Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Serbia hari ini terlibat dalam pembongkaran dan pengaturan 3.000 tempat tidur tersebut.
“Hari ini, kami berada di Aula Pameran Beograd di mana kami telah menyiapkan sekitar 3.000 tempat tidur untuk orang sakit. Ini akan mampu merawat pasien jika virus corona menyebar,” kata Menteri Pertahanan Alexander Vulin dalam sebuah pernyataan tertulis.
Dia menambahkan bahwa dokter dari Cina dan para ahli lainnya akan mengunjungi tempat ini untuk memeriksa apakah sesuatu perlu diubah atau lebih perlu dilakukan.
“Angkatan Bersenjata Serbia akan siap untuk memenuhi kebutuhan apapun dan menyediakan apapun yang diperlukan untuk merawat orang di sini. Selain bekerja di sini, kami siap melakukan apapun di kota manapun di Serbia sesuai kebutuhan,” kata Vulin.
Jumlah kasus di Serbia mencapai 303, dengan tiga kematian akibat virus. Negara itu mengumumkan keadaan darurat pada hari Ahad (22/3), membatasi pergerakan bagi siapa pun yang berusia lebih dari 65 di daerah perkotaan dan 70 di daerah pedesaan negara itu.
Jam malam mulai jam 5.00 pagi hingga 5.00 pagi juga diberlakukan pada hari Rabu untuk membantu mengendalikan pandemi. (CK/AA)