Indonesiainside.id, London – Pemerintah Inggris harus memberi penghargaan kepada dokter pertama yang meninggal karena upayanya berada di garda terdepan pananganan pandemi Covid-19 di Inggris. Sekretaris Jenderal Asosiasi Medis Islam Inggris, Salman Waqar, mengatakan bahwa kontribusi para dokter di Inggris tidak ternilai dan tidak bisa diukur oleh apapun.
“Mereka memberikan pengorbanan tertinggi saat melawan penyakit ini. Kami mendesak semua orang untuk membebani kerja mereka dengan cara tetap tinggal di rumah, melindungi layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) untuk menyelamatkan hidup,” kata Waqar dilansir dari Al-Jazeera, Kamis (2/4).
Hilangnya salah satu nyawa dokter mereka telah membuat Pemerintah Inggris khawatir kekurangan staf medis di tengah pandemi yang masih meluas. Indonesiainside.id merangkum empat dokter yang telah meninggal di Inggris karena perjuanganya melawan Covid-19.
Amged el-Hawrani
Dia merupakan seorang figur ayah yang berjuang untuk orang-orang disekitarnya. Amged lahir di Sudan. Dia merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Amged adalah konsultan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di rumah sakit salah satu universitas di Inggris utara. Amged meninggal di rumah sakit di usia 55 tahun tanpa mengalami masalah kesehatan.
Habib Zaidi
Habib adalah seorang dokter umum yang baik hati dan penuh dedikasi yang mengorbankan nyawanya. Dia merupakan dokter umum asal Pakistan yang sudah tinggal di Inggris hampir 50 tahun lalu. Habib meninggal karena terinfeksi Covid-19. Dia meninggal pada hari Rabu (1/4) di usia 76 tahun. Sebelumnya,dia telah mengisolasi diri selama seminggu. Namun, dia merasakan sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah itu, Habib dinyatakan meninggal setelah 24 jam mendapat perawatan intensif.
Adil El Tayar
Adil El Tayar adalah seorang ahli bedah NHS, yang meninggal pada 25 Maret dalam usia 64 tahun. Sebagai konsultan transplantasi organ, dia lulus dari Universitas Khartoum pada tahun 1982. El Tayar telah bekerja di Rumah Sakit Wilayah Hereford di barat Inggris sebagai sukarelawan di departemen darurat. Namun, di tengah pandemi, dia menunjukkan gejala virus corona yang pada akhirnya dirawat di rumah sakit dan ditangani oleh ventilator atau alat bantu pernapasan.
Alfa Sa’adu
Dia adalah seorang dokter veteran yang lahir di Nigeria. Dia telah bekerja dengan NHS selama hampir 40 tahun. Sa’adu meninggal pada hari Selasa (31/3) dalam usia 68 tahun setelah pertempuran selama dua minggu melawan virus corona. Dilahirkan di Nigeria, Sa’adu memulai karir medisnya sebagai dokter konsultan di bidang kedokteran geriatri ketika dia datang ke London. Dia lulus dari University College Hospital Medical School pada tahun 1976. Sa’adu kemudian menjadi direktur medis. Mantan presiden Senat Nigeria, Bukola Saraki, memberikan penghormatan kepada Sa’adu di Twitter, dengan mengatakan bahwa Sa’adu memberikan contoh bagi kepemimpinan untuk rakyat Nigeria sebagai diaspora.(CK)