Indonesiainside.id, Jakarta – Para pejabat Angkatan Laut AS, membela tanggapan mereka terkait wabah virus corona (Covid-19) yang diduga ada di atas kapal induk AS, Theodore Roosevelt. Sekretaris Angkatan Laut, Thomas Modly, mengatakan dala konferensi persnya di Pentagon bahwa pihaknya telah mempercepat pengujian tes Covid-19.
Selain itu, mereka mengaku juga sudah membersihkan semua ruangan kapal secara mendalam. Dia pun menyadari banyaknya pertanyaan tentang kapal itu hanya dalam waktu 24 jam.
“Kami mempunyai komandan. Apa yang dia minta pasti akan kami lakukan yang terbaik yang kami bisa,” kata Modly dilansir dari NPR News, Kamis (2/4).
Dalam suratnya, Komandan Kapal, Kapten Brett Crozier, telah meminta agar semua awak kapal, kecuali 10% awaknya dari 4.865 orang, dapat dikeluarkan dari kapal induk untuk dikarantina di Guam, tempat kapal tersebut berlabuh. Namun, Modly mengatakan dia sebenarnya merasa keberatan keputusan Crozier dengan hanya menyisakan 10% kru yang bisa bekerja.
Keberatannya itu dijelaskan Modly karena kapal tersebut memiliki banyak persediaan senjata, memiliki pesawat terbang mahal, dan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir. Sehingga, kata Modly, diperlukan sejumlah orang di kapal tersebut untuk menjaga keamanan kapal.
Akhirnya Modly merelakan awaknya itu dan menyampaikan informasi bahwa hampir 1.000 anggota awak telah turun di Guam dan mengatakan bahwa angka tersebut akan meningkat menjadi 2.700 pada hari Jumat. Hal itu lantaran sekitar setengah hasil dari 1.273 anggota awak yang telah diuji kembali, 93 diantaranya positif Covid-19,dan sementara 593 orang dinyatakan negatif.
Hari Rabu (2/4) CNN memberitakan virus corona menyerang kapal induk bertenaga nuklir itu dan menginfeksi lebih dari 100 orang di dalamnya. Kapten Brett Crozier memberitahu kepada Pentagon bahwa virus mematikan itu menyebar tak terkendali di kapal berisi 4.000 awak tersebut. Dia meminta bantuan agar para kru bisa segera dikarantina.
Kepala Operasi Angkatan Laut, Laksamana Michael Gilday, mengatakan sudah mempersiapkan perumahan tambahan di Guam setelah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tempat tersebut nantinya akan berfungsi sebagai tempat isolasi bagi para awak dan pelaut yang datang dari kapal induk.
Atas kejadian tersebut, Kapten Crozier mengirimkan surat kepada Modly bahwa dia dinilai gagal menjaga awak diatas kapal dan merusak kepercayaan perusahaan dimata para pelaut. Tetapi, Modly menolak tuduhan dari kaptennya itu.
“Saya kecewa dia mengatakan itu. Itu tidak benar. Kami bekerja keras dibawah struktur komando, dan itulah yang kami lakukan,” kata Modly.
“Itu adalah prioritas kami, kami membutuhkan para pelaut itu agar aman, kami membutuhkan mereka agar sehat dan kami membutuhkan kapal itu untuk beroperasi,” tambahnya. (CK)