Indonesiainside.id, London- Seorang profesor pada Imperial College di London, Neil Ferguson, mengatakan angka kematian di Inggris akibat virus COVID-19 bisa meningkat menjadi antara 7.000-20.000. Ferguson yang telah membantu pemerintah merancang langkah penanganan wabah ini mengatakan, angka tersebut di bawah langkah-langkah yang diambil untuk memperlambat penyebaran virus tersebut, kata, Ahad (5/4).
“Kita sudah mengalami kurva perkembangan infeksi yang berlipat-lipat, yang kita sempat hentikan pada waktu tertentu,” kata ahli epidemiologi itu dalam program Andrew Marr di BBC.
“Saat ini kita tidak punya kemampuan untuk mengukur berapa banyak orang yang sudah terinfeksi, yang akan diketahui dengan tes antibodi, dan karenanya kami membuat perkiraan statistik tentang hal itu.
“Menurut kami, jumlahnya bisa berkisar antara 7.000 dan sedikit lebih dari 20.000.”
Inggris saat ini mencatat 41.903 kasus terinfeksi, 4.313 orang meninggal dunia, total sembuh 135.
Sementara data Worldometers per Ahad (5/4/2020) pagi, tercatat sebanyak 1.196.944 kasus infeksi virus corona di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 246.110 dinyatakan sembuh dari Covid-19, sementara 64.580 orang lainnya meninggal dunia. (CK/ant)