Indonesiainside.id, Ontario – PM Kanada Justin Trudeau mengaku tidak akan balas dendam atas larangan Donald Trump atas ekspor masker N-95 produksi pabrik 3M di Amerika.
Dalam konferensi pers hariannya, Trudeau mengatakan Kanada tidak akan membalas AS, seperti melarang para perawat Kanada menyeberangi perbatasan Amerika ke Detroit untuk membantu pasien lokal.
“Kami tidak akan melakukan pembalasan atau tindakan yang bersifat hukuman. Kami tahu bahwa ini merupakan kepentingan kami berdua untuk terus bekerja secara kolaboratif dan kooperatif,” papar Trudeau, Sabtu(4/4).
Trudeau mengatakan dirinya akan berbicara dengan Trump dalam beberapa hari mendatang untuk melindungi arus barang melintasi perbatasan dan dia yakin mereka akan dapat menemukan solusi.
“Kami tengah berupaya untuk menjalin komunikasi di semua tingkatan dengan pemerintah (AS), membuka percakapan yang sangat konstruktif, menyoroti bahwa arus barang dan jasa yang penting bagi kedua negara kami dapat melintasi perbatasan,” tuturnya kepada wartawan di luar rumahnya di Ottawa.
Pada Jumat (3/4), perusahaan 3M yang berbasis di Minnesota mengungkapkan pemerintahan Trump memerintahkan mereka untuk berhenti mengekspor masker N95 ke Kanada dan negara-negara Amerika Latin.
Trudeau kemudian coba meredakan kekhawatiran warga Kanada terkait kurangnya stok masker dengan mengumumkan bahwa Kanada akan menerima kiriman jutaan masker dari Cina dalam dua hari mendatang.
“Kami bekerja sepanjang waktu untuk memberikan sumber daya yang dibutuhkan Kanada,” kata Trudeau. “Dalam 48 jam ke depan, kami akan menerima kiriman jutaan masker dengan penerbangan kargo sewaan. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah provinsi untuk mengangkut pasokan medis mereka jika memungkinkan.”
Hingga Sabtu pukul 14.00 Canada Eastern Time atau Minggu (5/5) pukul 01.00 WIB, dilaporkan 13.860 kasus terkonfirmasi Covid-19 dan 228 kematian di negara itu, menurut jaringan televisi berbahasa Inggris di Kanada, CTV. (EP/xh)