Indonesiainside.id, Ankara – Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya pada mengucapkan terima kasih kepada Turki karena mengesahkan pengiriman alat-alat medis yang dibeli negara itu di tengah wabah virus corona.
“Terima kasih, Turki dan [Menteri Luar Negeri Turki] Mevlut Cavusoglu atas otorisasi ekspor respirator Turki [ventilator] yang dibeli oleh dua Komunitas Otonomi kami, Navarra & Castilla La Mancha karena urgensi di Spanyol, kami menghargai gerakan seorang teman dan sekutu Turki,” kata Gonzalez lewat Twitter, Sabtu(4/4).
Berbicara dengan televisi lokal Cuatro beberapa menit sebelum cuitan itu, Gonzalez mengatakan dia “sangat” menolak semua tuduhan “tak adil” dan “tak akurat” terhadap Turki, mengkritik pernyataan partai oposisi dan laporan media.
“Harus diketahui bahwa pernyataan yang digunakan oleh pers, partai politik, dan publik seperti itu merusak hubungan bilateral kita,” tambah dia.
Pada Jumat, spekulasi mengguncang media Spanyol yang menyatakan bahwa Turki “menyita dan memblokir” alat-alat medis, termasuk yang dibeli Spanyol di tengah Covid-19.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Turki akan menggunakan peralatan medis itu untuk warganya.
Cavusoglu juga mengkonfirmasi pengiriman itu, dan menanggapi cuitan Gonzalez, dengan mengatakan Turki adalah sekutu Spanyol.
“Kami telah memberi otorisasi [ekspor] 116 ventilator ke Spanyol, mengikuti instruksi Kementerian Kesehatan, dan akan dikirim ke Spanyol dalam beberapa hari mendatang,” jelas dia, seraya menambahkan bahwa Turki adalah sekutu Spanyol.
Pengiriman peralatan medis senilai EUR3 juta yang dibeli oleh perusahaan otonom Castilla y La Mancha dan Navarra dari perusahaan Turki tertunda karena pembatasan ekspor pasokan medis di Turki.
Seperti Spanyol, Turki juga mengerahkan semua peralatan yang ada untuk memerangi Covid-19 di dalam negeri.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Spanyol membuat pernyataan lain, dengan mengatakan Spanyol menyadari “pembatasan yang diberlakukan Turki karena kekhawatiran akan pandemi di negara itu, dan keputusan untuk menolak semua lisensi ekspor perangkat medis, termasuk yang ditujukan untuk negara-negara UE.”
Pernyataan itu mengingatkan “sumbangan besar” Turki atas pasokan medis untuk muatan pesawat, yang tiba di Spanyol pekan ini, sebagai bantuan untuk memerangi wabah global.
“Spanyol menghargai bahwa otoritas Turki telah mengesahkan sebagian besar lisensi ekspor yang tertunda.”
“Satu-satunya lisensi yang tidak diizinkan hingga saat ini adalah terkait dengan ventilator yang dibeli dari perusahaan Turki oleh Pemerintah Komunitas Otonomi Castilla La Mancha dan Navarra, penangguhan dilakukan terkait risiko kekurangan ventilator di Turki,” kata dia.
Kementerian menekankan bahwa otoritas Turki telah “menunjukkan komitmen mereka untuk memperpanjang lisensi tersebut sesegera mungkin, setelah situasi kesehatan stabil.”
Jika transaksi tidak terjadi, perusahaan Turki harus mengembalikan jumlah yang dibayarkan, tambah dia.
Setelah dari Cina Desember lalu, Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2, telah menyebar ke setidaknya 181 negara dan wilayah di seluruh dunia, dengan pusat epidemi bergeser ke Eropa.
Pandemi ini telah menewaskan hampir 64.000 orang, dan menginfeksi lebih dari 1,1 juta. Sementara lebih dari 246.000 orang pulih dari penyakit tersebut, menurut angka yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS.
Sementara itu di Spanyol, Covid-19 telah menyebabkan 11.800 orang meninggal, dengan total 125.000 terinfeksi dan lebih dari 34.200 orang pulih dari epidemi.(EP/aa)