Indonesiainside.id, Washington DC – Sebuah studi baru Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS) untuk mendeteksi kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi di sana.
Mereka mulai merekrut sukarelawan untuk menghitung jumlah orang dewasa di AS yang tidak memiliki riwayat terkonfirmasi Covid-19 dan memiliki antibodi terhadap virus tersebut, menurut rilis NIH, Jumat (10/4).
Kehadiran antibodi dalam darah menunjukkan infeksi sebelumnya.
“Studi ini akan memberikan kami gambaran yang lebih jelas tentang besarnya pandemi Covid-19 di AS dengan mengungkap berapa banyak orang di berbagai komunitas telah terinfeksi tanpa diketahui, karena mereka memiliki gejala yang sangat ringan dan tidak tercatat atau tidak menjalani pemeriksaan pada saat sakit,” ujar Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular Dr. Anthony Fauci.
Dinamainya “survei sero”, para peneliti akan mengumpulkan dan menganalisis sampel darah dari sebanyak 10.000 sukarelawan untuk memberikan data penting bagi model epidemiologi, sebut NIH.
Survei sero atau serologi merupakan tes darah yang akan membantu menentukan apakah seseorang telah terpapar Covid-19, tanpa menunjukkan gejala.
Hasil studi tersebut akan membantu menjelaskan sejauh mana coronavirus baru telah menyebar tanpa terdeteksi di AS dan memberikan pengetahuan mendalam tentang komunitas dan populasi yang paling terdampak.
“Data penting ini akan membantu kami dalam mengukur dampak dari upaya kesehatan masyarakat saat ini dan menuntun langkah respons Covid-19 kami ke depannya,” ujarnya.(EP/xh)