Indonesiainside.id, New York – Angka kematian akibat pandemi virus corona di Amerika Serikat kini paling tinggi di dunia. Dengan 20.223 korban jiwa, angka ini melebihi Italia (19.468 orang), Spanyol (16.535 orang), dan Prancis (13.832 orang). Bahkan di Cina yang menjadi asal mula munculnya virus ganas itu, jumlah korban jiwa jauh lebih sedikit, yaitu 3.359 orang.
Suasana di jalan utama nyaris seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) tampak lengang setelah berlaku penguncian (lockdown). Menurut penuturan warga asal Indonesia yang tinggal di Long Island, New York, Nita Kusumastuti, pemerintah setempat menerapkan aturan jam malam.
“Pukul 19.00 waktu setempat, tidak boleh lagi ada warga yang keluar rumah. Kalau membandel dan ketahuan petugas, mereka akan kena denda sebesar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp16 juta,” tutur Nita pada Indonesiainside.id, pagi ini (12/4).
Ia menambahkan, pemerintah AS juga telah memberikan bantuan pada warganya sebesar 1.200 dolar AS (sekitar Rp19 juta). Bantuan itu baru diberikan satu kali ini. Dia tidak tahu untuk berapa waktu bantuan itu diberikan.
Setiap warga AS dengan usia di atas 18 tahun harus punya social security number (SSN). Fungsi SSN ini untuk catatan pajak dan pengembalian kelebihan pajak.
“Nah yang mendapat bantuan 1.200 dolar AS itu mereka yang telah memiliki SSN. Bagi yang tinggal di sini secara ilegal, tentu tidak akan mendapatkan bantuan dana. Pemilik kartu hijau (warga asing yang bisa tinggal dan bekerja di AS) juga mendapat bantuan sama,” ujarnya.
Kondisi hampir sama juga terjadi di kawasan Pantai Barat, yakni di Tucson, di negara bagian Arizona (sekitar lima jam perjalana pesawat dari New York). Berdasarkan keterangan Wiwik Ekawati Rahayu yang tinggal di Tucson, korban meninggal lebih banyak di kota besar wilayah Pantai Timur, termasuk New York.
“Di wilayah sini belum ada jam malam, akan tetapi semua sekolah tutup. Hanya grosir, toko obat, dan rumah sakit yang buka,” kata Wiwik yang berasal dari Surabaya.
Klinik kesehatan dan dokter, ungkapnya, juga melakukan penyesuaian praktik kerja. Sama seperti sekolah-sekolah, klinik dan praktik dokter lebih banyak melayani konsultasi melalui video. (AS)