Oleh: Icheiko Ramadhanty
Indonesiainside.id, Guayaquil – Polisi Ekuador mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan dan memindahkan hampir 800 mayat dalam beberapa pekan terakhir. Ratusan mayat tersebut dikumpulkan dari pusat episentrum virus corona (Covid-19) di Guayaquil.
Pekerja kamar mayat di dekat pelabuhan mengatakan mereka tidak dapat mengatasi tumpukan dan simpanan mayat. Para penduduk di Ekuador memposting video di media sosial yang memperlihatkan mayat yang ditinggalkan di sepanjang jalan.
“Jumlah yang kami kumpulkan dengan satuan tugas dari rumah-rumah penduduk melebihi 700 orang,” kata Jorge Wated, Ketua Gugus Tugas Ekuador, dilansir dari Al-Jazeera, Senin (13/4).
Pada Ahad (12/4), dia dan satuan tugas gabungan yang selama ini telah berjuang selama 3 minggu, menuturkan mereka telah mengambil 771 mayat dari rumah penduduk dan 631 lainnya dari rumah sakit. Wated tidak merinci penyebab kematian para korban. Mereka hanya mengatakan 600 di antaranya kini telah dikuburkan oleh pihak berwenang.
Ekuador telah mencatatkan sebanyak 7.500 kasus virus corona sejak negara tersebut mengkonfirmasi kasus pertama pada 29 Februari. Provinsi Guayas menyumbang lebih dari 70 persen dari total mereka yang terinfeksi di Ekuador, dengan 4.000 kasus di ibu kota Guayaquil.
Militer dan polisi baru mulai mengambil mayat dari rumah penduduk tiga minggu setelah adanya keterlambatan dalam layanan forensik. Warga Guayaquil memposting video di media sosial yang meminta agar pemerintah segera mengubur mayat dari anggota keluarganya.
Pemerintah Ekuador telah mengambil tugas untuk mengubur mayat, dikarenakan ketidakmampuan anggota keluarga untuk melakukan hal itu karena berbagai alasan, termasuk kesulitan ekonomi. Para ahli medis di Ekuador memperkirakan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 di Ekuador akan mencapai 2.500 dan 3.500 pada bulan ini, dan hanya di Provinsi Guayas. (CK)