Indonesiainside.id, London – Terdapat lebih dari 140.000 perusahaan di Inggris telah mengajuan permohonan untuk membayar tagihan gaji bagi karyawan mereka melalui skema retensi dari program pemerintah. Program ini mendanai 80% dari upah pekerja yang nilainya hingga 2.500 euro per bulan jika karyawan diberhentikan.
Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, menuturkan bahwa bantuan itu akan digunakan untuk membayar upah bagi lebih dari satu juta orang. Departemen Keuangan sudah mempersiapkan sistem yang dapat memproses hingga 450.000 pengajuan bantuan per jamnya.
Sunak menuturkan, para pengusaha dapat menerima uang dalam waktu enam hari kerja sejak mengajukan aplikasi bantuan. Dia mengatakan skema tersebut akan membantu orang-orang yang rentan kehilangan pekerjaan jika mereka tidak mengambil cuti.
Kepala Eksekutif Otoritas Pajak dan Bea Cukai (HMRC), Jim Harra, mengatakan sudah ada 67.000 aplikasi dari para pengusaha dalam kurun waktu setengah jam setelah sistem tersebut dibuka pada pukul 08:00 waktu setempat. “Tanggal penggajian bulan ini adalah tanggal 30. Sehingga pengusaha dapat mengklaim kapan saja, baik hari ini, besok, atau Rabu, dan waktu untuk memasukkan uang itu dalam rekening mereka untuk penggajian di tanggal 30,” jelas dia dilansir dari laman BBC News, Senin (20/4).
Ketua Nasional untuk UMKM, Mike Cherry, mengatakan sistem itu menandakan kesuksesan yang nyata. Dia mengatakan bahwa para pengusaha merasa mudah dan terbantu untuk mengirimkan informasi yang mereka perlukan. Skema ini baru dimulai pada 19 Maret. Menyadari kesuksesannya, Pemerintah Inggris kemudian mengatakan akan memperpanjang dan memperluas skema ini kepada siapapun.
Pada hari Jumat, Sunak mengumumkan bahwa skema subsidi upah akan diperpanjang sebulan lagi, setidaknya sampai akhir Juni. Langkah itu dilakukan setelah pemerintah mengkonfirmasi bahwa lockdown atau penguncian nasional di Inggris akan berlanjut tiga minggu lagi.
Terkait kebijakan perpanjangan lockdown, Harra tidak ingin membuat prediksi berapa biaya skema yang harus ditambah. Tetapi, pekan lalu, kantor yang bertanggungjawab atas urusan anggaran, memperkirakan skema subsidi upah dianggarkan hingga 42 miliar euro.
Angka itu sebelum pemerintah mengumumkan untuk memperluas skema. “Kami telah meningkatkan sistem IT kami untuk mengatasi jumlah klaim maksimum yang dapat kami terima,” ujar dia. (CK)