Indonesiainside.id, New Delhi – Pemerintah India telah memerintahkan penghentian sementara pengujian antibodi terhadap virus corona di negara itu, Rabu (22/4). Perintah ini dikeluarkan karena pemerintah meragukan keakuratannya antibody tersebut.
Hal ini semakin mempersulit India dalam perang melawan pandemi virus corona, sementara jumlah warga yang positif terinfeksi virus itu saat ini telah melebihi 20.000 kasus.
Awal bulan ini, otoritas kesehatan India menyetujui tes darah untuk antibodi virus corona sebagai cara yang lebih cepat untuk meningkatkan upaya skrining dan mereka memesan lebih dari setengah miliar alat tes dari Cina.
Tetapi kepala epidemiologi di Dewan Penelitian Medis India, Dr. R.R. Gangakhedkar, mengatakan ia telah meminta otoritas kesehatan untuk menghentikan tes antibodi karena hasil yang tidak akurat. “Ini adalah tes tahap pertama yang dikembangkan hanya dalam tiga setengah bulan dan perlu perbaikan, variasi dalam hasilnya tidak dapat diabaikan,” katanya.
Ahli kesehatan federal telah dikirim untuk membantu pihak berwenang di negara bagian untuk memvalidasi peralatan. “Kami telah menyarankan negara-negara untuk tidak menggunakannya selama dua hari ke depan sampai ada informasi lanjutan dari kami,” katanya.
Tes antibodi tersebut tidak hanya menunjukkan gejala infeksi tahap awal pada seseorang, akan tetapi tes itu menunjukkan apakah seseorang pernah memiliki virus di masa lalu, bahkan jika orang itu tidak memiliki gejala Covid-19.
Menteri Kesehatan Negara bagian Barat Rajasthan, Raghu Sharma, mengatakan dua tes dalam beberapa kasus menghasilkan hasil yang bertentangan, dan meningkatkan keraguan kami akan keakuratannya.
“Alat itu digunakan untuk menguji pasien yang sudah dites positif virus corona. Tetapi rapid test menemukan mereka negatif. Ini yang menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas dari alat ini.” Kata Sharma, yang dilansir oleh laman arabnews.com.
Kedua hasil tes tersebut penting dalam pertarungan melawan virus corona. Tetapi tes antibodi adalah cara yang relatif murah dan cepat untuk menyortir populasi ke dalam kelompok risiko dan mengukur penyebaran virus.
India sejauh ini telah mendeteksi sebanyak 19.983 kasus virus corona, dengan 640 kematian. Kota-kota besar di Delhi dan Mumbai dan daerah-daerah yang bersebelahan telah menerima beban terbesar dari infeksi, membuat daerah pedesaan tidak terlalu terpengaruh. (CK)